Tak Hanya Diana, 4 Putri Bangsawan Ini Hidupnya Juga Berakhir Tragis, Ada dari Indonesia

By Maharani Kusuma Daruwati, Kamis, 31 Mei 2018 | 13:03 WIB
Putri bangsawan yang memiliki akhir hidup yang tragis ()

Nakita.id - Putri Diana terbunuh dalam kecelakaan mobil di terowongan Pont de l'Alma di Paris pada 31 Agustus 1997 saat masih berumur 36 tahun.

Kecelakaan itu dianggap sebagai akhir tragis kehidupan Putri Diana setelah rangkaian konflik perselingkuhan suaminya dan aneka kontroversi yang menyelimuti kehidupannya.

Tak hanya Putri Diana, putri cantik dan disayangi banyak orang yang memiliki nasib tragis pada akhir hidupnya.

BACA JUGA: Pola Asuh Pangeran William dan Kate Middleton pada Anaknya, Rutin ke Musium dan Masak Bersama

Ada beberapa putri cantik bangsawan yang ternyata memiliki nasib tragis serupa dengan Putri Diana, mereka adalah:

Cleopatra, Ratu Mesir

Cleopatra

Pada saat Roma meningkatkan kontrol atas kerajaan Mesir yang kaya, Cleopatra berusaha untuk memajukan tujuan politiknya dengan memenangkan hati Julius Caesar.

Cleopatra yang cantik dan menawan berhasil memikat pemimpin Romawi yang kuat tersebut, dan dia setuju untuk membantu dalam perang sipil Mesir atas nama Cleopatra.

Pada bulan Juni 47 SM, Cleopatra melahirkan seorang putra yang dia klaim sebagai anak Caesar yang kemudian dia beri nama Caesarion (Kaisar Kecil).

Setelah Caesar kembali ke Roma, Cleopatra dan Caesarion hidup secara diam-diam di vila milik Caesar di luar ibu kota.

Setelah Caesar terbunuh, pewaris terpilih, Mark Antony mengambil alih administrasi dari provinsi timur Kekaisaran Romawi dan dia memanggil Cleopatra untuk tuduhan bahwa Cleopatra telah membantu musuh-musuhnya.

Cleopatra berusaha merayu Antony dan mereka kembali ke Alexandria untuk menghabiskan musim dingin dengan pesta pora.

Saat mereka berpisah, Cleopatra telah melahirkan anak kembar, mereka kemudian menikah yang juga melanggar hukum Romawi yang melarang orang Roma menikahi orang asing.

Setelah mengalami kekalahan dalam perang melawan Octavia, Cleopatra berlindung di mausoleum dan Antony mengatakan Cleopatra mati dengan menusuk dirinya sendiri dengan pedangnya.

Alih-alih jatuh di bawah kekuasaan Octavia, Cleopatra lebih memilih untuk bunuh diri pada 12 Agustus 30 SM, mungkin dengan bisa ular Mesir.

BACA JUGA: Putri Bungsu Titi DJ Disebut Mirip Kareena Kapoor, Tengok Sosok Ayahnya! Curi Perhatian

2. Mary of Waltham

Mary of Waltham

Sejak lahir, Mary, putri dari Raja Edward III menghabiskan hidupnya untuk mempersiapkan pernikahan dan membuat aliansi yang akan memperkuat kekuatan ayahnya.

Saat usianya akan menginjak 16 tahun, dia akan menikah dengan John yang akan berusia 21 tahun.

Pernikahan mereka diadakan di Woodstock Palace, benteng kekuasaan kerajaan di abad pertengahan.

Gaun pengantin Mary sangat indah dengan dua jenis kain emas, bulu putih ermine dan gaun itu benar-benar membuatnya cantik berkilau.

Mary of Walthman menjadi Duchess of Brittany, sementara suami barunya mesih harus berjuang untuk gelarnya agar semuanya berbalik menguntungkan.

Hanya beberapa minggu setelah pernikahannya, Mary menderita penyakit yang digambarkan sebagai penyakit lethargic (lemas).

Dia meninggal saat berusia 16 tahun dan dimakamkan di Abingon.

BACA JUGA: Penampilan Cantik Stephanie, Anak Titi DJ Saat Wisuda Curi Perhatian

3. Ines de Castro

Ines de Castro

Ines de Castro adalah putri dari Pedro Fernandes de Castro yang tangguh dan cucu tidak sah dari Raja Sancho IV dari Kastilia.

Dia menantikan Putri Constanca dari Portugal untuk menikahi Pangeran Pedro, pewaris tahta Portugis pada tahun 1340.

Namun, dengan cepat Pangeran Pedro justru jatuh cinta pada wanita bangsawan itu.

Meskipun Pedro menikah dengan Constanca, dia mengabaikan istrinya yang sah dan memfokuskan perhatiannya pada Ines.

Ketika Constanca meninggal pada 1349, Pedro mencoba membuat Ines menjadi ratu yang sah - mereka sudah memiliki tiga anak bersama - tetapi ayah Pedro tidak setuju.

Dia mengusir Ines dan akhirnya membunuhnya ketika jarak geografis tidak bisa menjauhkan Pedro dari Ines.

Tindakan itu memicu perang saudara antara ayah dan anak.

Dia meminta semua orang Portugal bersumpah setia kepada Ines sebagai ratu mereka.

BACA JUGA: Pengalaman Zaskia Mecca Mendapat Berkah Saat Jadi Istri Solehah

4. Putri Dyah Pitaloka Citraresmi

Dyah Pitaloka Citraresmi

Demi perdamaian, seorang Raja Sunda menikahkan putrinya dengan seorang raja dari Majapahit untuk menjaga negaranya dari kemungkinan konflik.

Namun, Gajah Mada yang ditugaskan untuk menyambut kedatangan sang putri justru menghinanya dengan menyatakan bahwa Putri Sunda tidak boleh dipuji sebagai permaisuri ratu yang baru bagi Majapahit, tetapi hanya sebagai selir, sebagai tanda penyerahan Sunda ke Majapahit.

Pernyataan Gajah Mada tersebut menyulut kebencian hingga terjadilah Perang Bubat.

Akibat peristiwa Bubat, pernikahan antara Raja Hayam Wuruk dan Dyah Pitaloka batal.

Bahkan sang putri gugur di tanah lapang Bubat.

Menurut hikayat, kematian Dyah Pitaloka pada Perang Bubat ditangisi dan disesalkan oleh Hayam Wuruk dan seluruh penduduk Kerajaan Sunda yang telah kehilangan sebagian besar anggota kerajaan.

Kemudian Raja Hayam Wuruk menikah dengan Paduka Sori, sepupu sendiri sebagai gantinya.

Perbuatan Pitaloka dan keberanian ayahnya dihormati sebagai tindakan mulia demi kehormatan, keberanian dan martabat dalam tradisi Sunda.

 Artikel ini sudah pernah tayang di Intisari dengan judul Selain Diana, Ini 4 Putri Bangsawan Cantik yang Hidupnya Berakhir Tragis, Salah Satunya dari Indonesia.