Bisa Jadi Penyakit, Begini Cara Menghangatkan Makanan yang Aman untuk Sahur

By Fita Nofiana, Minggu, 3 Juni 2018 | 14:02 WIB
Menghangatkan Makanan (sites.psu.edu)

Nakita.id - Makanan hangat memang sering kali lebih nikmat disantap daripada makanan yang telah dingin.

Hal itu yang membuat banyak orang menghangatkan kembali makanan yang telah dingin agar tetap nikmat saat disantap.

BACA JUGA: Banyak yang Tak Tahu, Minum Soda dengan 4 Makanan Ini Berbahaya!

Namun, menghangatkan makanan ternyata bisa menimbulkan bahaya tersendiri lo Moms. Begini penjelasannya!

Konsultan Gastroenterologi Hepatologi PB-PABDI, Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD- KGEH, MMB, FINASIM, FACP tak menganjurkan hal itu.

Menurutnya, sejumlah pasien yang datang kerap batal puasa karena terkena diare.

Salah satu penyebabnya adalah karena mengonsumsi makanan yang dihangatkan.

"Umumnya mencret. Karena makan makanan buka untuk sahur," kata Dr. Ari dalam sebuah talkshow bersama Kalbe di Jakarta beberapa waktu lalu. Namun, tak semua makanan yang dihangatkan berbahaya bagi kesehatan.

Menurut Dr. Ari, menghangatkan makanan tentu masih diperbolehkan jika makanan berada pada kondisi-kondisi tertentu.

Makanan yang akan dipanaskan dan dikonsumsi lebih dari enam jam harus disimpan di dalam kulkas dengan suhu rendah.

BACA JUGA: Manfaat Makan Seledri, Atasi Berat Badan Hingga Gigi Lebih Putih!

Jika tidak dimasukkan kulkas dan hanya didiamkan pada suhu kamar (tanpa AC) maka, kontaminasi kuman akan terjadi pada makanan tersebut.

Makanan yang disimpan dalam kulkas tersebut juga harus dikemas dengan baik dan tidak asal ditaruh.

Misalnya, makanan tak boleh bersebelahan dengan makanan mentah dan menyimpannya di dalam plastik dengan wadah yang terpisah.

Makanan tersebut juga tak bisa terlalu lama disimpan dalam kulkas.

Setiap jenis makanan memiliki ketahanan yang berbeda.

Namun, Dr. Ari meminta masyarakat lebih pandai memilih makanan yang akan dikonsumsi.

Jika makanan dalam kulkas sudah berbau agak asam atau basi, maka segera tinggalkan.

"Jadi kita mesti ingatkan juga, masyarakat pandai-pandai memilih saat mengkonsumsi makanan," tutur Ketua Umum Perhimpunan Endoskopi Indonesia itu.

BACA JUGA: Benarkah Vitamin D Mengurangi Risiko Keguguran Pada Ibu Hamil?

"Kadang saat lapar, makanan tidak enak menjadi enak. Basi sedikit kadang kita menafikan," sambung dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya Di Balik Makanan yang Dihangatkan".