Ini Kebutuhan Gizi Makro dan Mikro di Usia 4-5 Tahun

By Saeful Imam, Rabu, 15 Februari 2017 | 20:00 WIB
Kebutuhan gizi makro dan mikro anak harus terpenuhi. (Heni Wiradimaja)

Nakita.Id - Di usia 4-5 tahun, kerap kali muncul penolakan keras dari anak terhadap sayur. Apalagi jika ia sudah telanjur mengenal junk-food yang rasanya gurih dan minuman yang manis. Untuk sementara sayur bisa diganti dengan buah karena kandungan vitaminnya relatif sama. Bagi anak yang tidak suka buah, jangan menyerah, carilah cara mengolah buah-buahan dengan kreatif. Bisa dengan dibuat jus, sop buah, atau dengan penyajian unik sehingga menarik perhatian anak. Pilihlah buah segar dan manis sehingga anak menyukainya.

Kemampuan bersosialisasi anak 4-5 tahun sudah lebih matang dan ia mulai suka bermain dengan anak sebayanya. Hal ini mungkin akan membuat anak lebih memilih bermain daripada makan. Ia juga mulai suka menunda makan, mengikuti selera makan teman: senang makan yang manis-manis, tidak suka sayuran, pilih-pilih makanan, dan suka jajan. Padahal di sisi lain asupan nutrisinya harus lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuhnya supaya tidak mudah terserang penyakit.

Agar anak senantiasa sehat, penuhi kebutuhan zat gizi makro dan mikro untuk anak 4-5 tahun. Begini langkah menghitungnya, seperti dikutip dari klinikgizi.com:

  1. Kebutuhan energi/kalori pada anak balita dapat dilakukan dengan rumus: a. Keb. energi = 1000 + (100 x usia dalam tahun) b. Keb energi usia 1-3 tahun = 100 kalori/kg BBI Keb energi usia 4-5 tahun =    90 kalori/kg BBI
  2. Kebutuhan protein adalah sebesar 10% dari total kebutuhan energi sehari: (10% x Total Energi Harian) : 4 = x gram
  3. Kebutuhan lemak yaitu sebesar 20% dari total energi harian yaitu:  (20% x Total Energi Harian): 9 = x gram
  4. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari total (dalam persen) energi harian dikurangi prosentase protein dan lemak.

Protein merupakan zat gizi makro sumber energi (4 kkal/gram).  Protein tak dapat berfungsi baik dalam tubuh tanpa kecukupan sumber energi lain (karbohidrat dan lemak) dan zat-zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Sumber protein dari makanan hewani (telur, ikan, daging, daging unggas, susu dan hasil olahnya) dan dari makanan nabati (kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang tolo, kacang merah, kedelai dan hasil iolahnya seperti tempe, tahu, oncom dan susu kedelai). Protein tersusun dari asam-asam amino.

Lemak DHA berperan dalam pembentukan sel saraf otak, melindungi serabut sel saraf dan pemeliharaan fungsi otak dan indera penglihatan, khususnya retina mata. Minyak ikan juga mengandung vitamin A dan D dalam jumlah tinggi. Kuning telur mengandung kolin yang dapat membantu perkembangan memori.

Contoh perhitungan:

Contoh : Balita kita berusia 4 tahun, maka BBI nya adalah: (4 thn x2)+8 = 16 kg

Kebutuhan kalori:

Kebutuhan zat gizi:

Baca juga: Makanan untuk Kecerdasaan Otak Anak

Di usia ini anak juga butuh kalsium dan fosfor dalam kadar tinggi untuk memperkuat tulang karena anak harus tumbuh semakin tinggi, termasuk untuk pertumbuhan gigi-geliginya. Zat gizi mikro yang dibutuhkan antara lain:

Baca juga: Ingin Anak Cerdas Konsumsi 10 Makanan Ini