Tabloid-Nakita.com - Dulu, pipinya gembil, lengannya montok, dan pahanya berisi. Sekarang, mengapa si kecil terlihat kurus? Mengapa anak tak segemuk waktu bayi lagi? Adakah yang salah dengan asupan makanannya?
Baca: Anak Yang Gemuk Tidak Selalu Sehat
Tenang Ma. Setelah memasuki usia satu tahun lebih, anak-anak umumnya memang tak semontok saat masih bayi dulu. Mengapa? Pertama, di atas usia 1 tahun pertumbuhannya tak lagi sepesat sebelumnya, termasuk dalam hal pertambahan berat badan. Bila sebelumnya anak terlihat gemuk, di usia batita ia berangsur terlihat lebih langsing.
Rata-rata kenaikan berat badannya (BB) antara 250—300 gram per bulan. Coba bandingkan dengan masa batita. Di usia 1—3 bulan kenaikan BB-nya bisa mencapai 700 gram per bulan, usia 3—6 bulan 450 gram per bulan, dan usia 6—12 bulan 350 gram per bulan. Ditambah lagi, pertumbuhan fisik anak di atas 1 tahun tak lagi dominan ke samping, tetapi ke atas atau meninggi. Itulah yang menyebabkannya terlihat melangsing.
Baca: 5 Mitos yang Bikin Anak Kegemukan
Kedua, anak batita mulai banyak beraktivitas seiring perkembangan keterampilan motoriknya. Karena sudah bisa berjalan atau berlari, ia pun sibuk bereksplorasi ke sana kemari. Dengan begitu, kalorinya pun lebih cepat diubah menjadi energi.
Ketiga, definisi kurus atau gemuk perlu hati-hati disikapi. Banyak mama mendambakan anak yang montok, karena anak montok biasanya lebih banyak menuai pujian. Budaya kita yang masih menganggap anak gemuk sebagai anak yang sehat, lucu dan menggemaskan merupakan salah satu penyebabnya. Padahal, yang paling baik adalah berat badan dalam kategori normal (sesuai usia, jenis kelamin, dan tinggi/panjang badan).
Baca: Berat Badan Bayi Tidak Bertambah Tak Berarti Kurang Gizi
Nah, jadi jangan langsung cemas kalau anak tak segemuk waktu bayi lagi. Ayo hitung saja dulu, apakah berat badan anak kita termasuk kurus atau sebetulnya normal.
Narasumber: Pritasari, SKM, Msc., Ahli gizi dari Politeknik Kesehatan III, Jakarta
(Irfan Hasuki)