Hal Ini yang Dipikirkan di Kepala Seseorang Sebelum Lakukan Bunuh Diri

By Amelia Puteri, Minggu, 10 Juni 2018 | 14:50 WIB
Anthony Bourdain dan Kate Spade meninggal dunia (popculture.com)

Nakita.id - Bulan Juni ini menjadi bulan yang penuh duka.

Setelah publik dihebohkan dengan meninggalnya desainer terkenal Kate Spade, beberapa hari kemudian, koki terkenal Anthony Bourdain juga dikabarkan meninggal dunia.

Apa yang paling menyakitkan, adalah kedua sama-sama meninggal dengan menghabiskan nyawa mereka sendiri.

Baik Kate Spade maupun Anhony Bourdain, mereka sama-sama memiliki karir yang gemilang, dan juga dipuja oleh banyak orang.

Seperti Kate Spade, yang berhasil membuat lini fesyen tas kate Spade New York.

Anthony Bourdain juga terkenal me-review restoran-restoran kelas dunia, dan juga punya acara programnya sendiri.

BACA JUGA: Ini Dia Cara Cepat Atasi Kulit Belang, Moms Makin Percaya Diri!

Namun, gemilangnya karir dan kehidupan kedua publik figur ini nampaknya tak cukup untuk mengeluarkan diri mereka dari kondisi depresi yang ada di dalam pikirannya.

Bagi beberapa orang, mungkin berpikir bahwa mereka masih memiliki daya juang yang tinggi, terlepas dari beban kehidupan yang harus dipikul.

Namun, beberapa orang lain mungkin merasa bahwa bunuh diri adalah jalan terakhir yang dirasa benar.

Moms mungkin bertanya-tanya, sebenarnya pikiran seperti apa yang ada di kepala orang-orang yang berpikir jika bunuh diri adalah 'jalan terbaik'?

BACA JUGA: Tengok Wajah Para Perempuan Ini! Berubah Drastis, Bukti Keajaiban Make Up

Michael Fitzjohn, penulis untuk situs Quora yang sempat ingin bunuh diri membagikan ceritanya.

"Mengalah pada stres itu ada di dalam pikiran seseorang ketika mereka berpikir bunuh diri adalah ide yang bagus.

Kemarahan dan kebencian mendorong seseorang untuk mempertimbangkan bunuh diri."

Orang-orang yang mempertimbangkan bunuh diri seringkali menyimpan pikiran mereka untuk dirinya sendiri," tulis Fitzjohn.

BACA JUGA: Waduh, Ini 5 Tanda Suami Punya Perempuan Idaman Lain

Menurutnya, tidak semua orang punya pikiran untuk bunuh diri karena depresi.

"Bunuh diri sering dipikirkan setelah peristiwa traumatis terjadi dalam hidup mereka.

Fitzjohn juga menjelaskan, "Nyeri menyerang otak Anda. Anda ingin berhenti. Anda pikir orang-orang di sekitar akan lebih baik tanpa Anda. Seseorang yang berpikir jika bunuh diri ide bagus memiliki momen yang sangat tenang sebelum mereka mencoba bunuh diri."

Fitzjohn mengingatkan, "Jangan biarkan kejadian dalam hidup Anda membuat Anda memutuskan untuk bunuh diri. Satu keputusan impulsif dapat mengakhiri hidup seseorang."

Kisah lain juga datang dari Sean Karp, seorang martial artist yang juga menulis di situs Quora.

BACA JUGA: Tak Kalah Dari Sule Begini Rumah Mewah Andre Taulany, Megah Bak Hotel Bintang 5!

"Ketika saya masih muda, saya mencoba bunuh diri. Saya berbicara tentang hal itu sebelumnya dan ketika mencoba melakukannya namun gagal."

Karp kemudian dikirim ke lembaga kesehatan mental, tetapi tidak membantu.

"Berada di lembaga kesehatan mental 'mengajarkan' saya untuk berbohong, untuk tetap menyembunyikan rasa sakit karena tidak ada yang ingin membantu Anda," tulisnya.

Ketika dewasa, Karp dikirim lagi ke lembaga kesehatan mental untuk menjaga dirinya tetap aman, dan kali ini ia kehilangan banyak barang miliknya.

BACA JUGA: Anak Keempat Mantan Suami Tamara Bleszynski Telah Lahir, Wajahnya Gemas!

"Kondisi ini mengajari saya untuk tidak berbicara, tidak pernah curhat, tidak pernah membiarkan siapa pun tahu jika saya merasa ingin bunuh diri, karena apa pun solusi mereka untuk menghentikan saya bunuh diri, itu akan lebih buruk daripada kematian," tulisnya.

"(Orang yang hendak bunuh diri) tidak berbicara karena mereka tidak dapat mempercayai Anda atau siapa pun untuk tidak menghentikan mereka, karena kebutuhan dan rasa ketakutan Anda sendiri."

Cameron Beck, yang menderita depresi selama beberapa dekade mengatakan bahwa berusaha bunuh diri adalah hal terbaik yang pernah terjadi padanya.

"Orang-orang melakukan bunuh diri karena mereka depresi dan berpikir bahwa sesuatu yang menakutkan dalam hidup mereka akan berlangsung selama sisa hidup mereka. Jadi mereka membuat sisa hidupnya singkat," tulis Beck.

BACA JUGA: Bibir Dude Herlino Jadi Pusat Perhatian, Begini Reaksi Mengejutkan Alyssa Soebandono!

Ia bekerja di birokrasi yang besar, dan telah melakukan pelanggaran keamanan.

Beck menceritakan bahwa secara sosial dirinya terisolasi, hanya dirinya dan pikirannya.

Ia pun mulai berpikir hal-hal yang aneh dan konyol terkait ketakutan atas 'dosa' yang ia perbuat.

"Jadi tidak ada solusi selain membuat hidup saya sependek mungkin," jelasnya.

BACA JUGA: Bersihkan Paru-paru dari Racun Rokok dengan Minuman Alami Ini

Saya mengambil tindakan yang melibatkan alat-alat listrik. Untungnya, alat besar yang saya pilih rusak, memaksa saya untuk menggunakan alat yang kurang merusak. EMT tiba dengan waktu sekitar dua menit.

Kondisi ini pun akhirnya mempertemukan dia dengan dokter kelas dunia yang kemudian membantunya berhasil menyingkirkan rasa depresinya untuk selamanya.

Di Indonesia, nomor darurat 119 dapat digunakan untuk mencegah aksi bunuh diri, sekaligus konsultasi kesehatan mental. (*)