Jangan Sampai Salah Porsi Mengonsumsi Tomat, Bisa Bahaya Moms!

By Kunthi Kristyani, Sabtu, 16 Juni 2018 | 09:15 WIB
Jangan Sampai Salah Konsumsi Tomat, Bisa Bahaya! (Magone)

Nakita.id - Segala sesuatu jika dikonsumsi secara berlebihan tentu akan memberikan efek kurang baik.

Hal ini juga berlaku untuk tomat.

Siapa sangka tomat yang memiliki segudang manfaat ini, ternyata juga bisa menimbulkan masalah serius jika dikonsumsi melampaui batas.

BACA JUGA: Coba deh 6 Metode Tomat Ini, Lihat Apa yang Terjadi Pada Kulit Beberapa Menit Kemudian

Apa saja ya dampak negatifnya? Yuk simak.

Diare

Meskipun tomat baik untuk pencernaan, namun jika berlebihan justru akan menjadi bumerang.

Khususnya bagi Moms yang menderita iritasi usus besar.

Tomat dapat memperburuk gejalanya dan menyebabkan kembung.

Tomat dapat menyebabkan diare karena adanya bakteri yang disebyt Salmonella.

Maag

Penderita maag lebih baik berhati-hati sebelum mengonsumsi tomat.

Tomat menghasilkan lebih banyak asam, yang dapat menyebabkan gangguan saluran gastrointestinal akut.

Kandungan asam malat dan sitratnya dapat emmicu produksi asam berlebih yang menyebabkan maag.

Batu ginjal

Penderita batu ginjal disarankan untuk membatasi asupan kaliumnya.

Tomat yang kaya akan potasium dapat membahayakan penderita penyakit ginjal.

Tomat memilki kandungan oksalat tinggi yang dapat mengarah pada pembentukan batu ginjal.

BACA JUGA: Sering Berperan Jadi Anak SMA, Pemain FTV Hardi Fadhillah Ternyata Sudah Punya 3 Anak

Meningkatkan tekanan darah

Ketika dikonsumsi dalam bentuk mentah, tomat tidak tinggi sodium (hanya 5 mg) dan tidak mengganggu tingkat tekanan darah. 

Bahkan, itu mengurangi risiko tekanan darah tinggi. 

Namun dalam jumlah berlebih, kandungan sodiumnya tinggi cukup berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi.

Alergi

Orang yang alergi pada senyawa histamine sebaiknya menghindari tomat.

Sebab tomat dapat menyebakan reaksi pada senyawa tersebut.

Gejala alergi mungkin termasuk eksim, ruam kulit, gatal-gatal, bersin-bersin, sensasi gatal di tenggorokan, pembengkakan wajah dan lidah. 

Reaksi alergi pada tomat juga bisa menyebabkan masalah pernapasan.

Kanker

Kandungan likopen pada tomat memang baik bagi penderita kanker jika dikonsumsi dalam jumlah aman.

Namun, penelitian mengungkapkan likopen dapat memperberat gejala kanker prostat.

Pasien yang menjalani perawatan kanker harus berhati-hati saat mengonsumsi tomat.

BACA JUGA: Cantik dan Fashionable, Inilah Potret Sakina Tama Anak Bos Stasiun TV Ternama, Wishnutama

Masalah kencing

Karena tomat bersifat asam, mereka dapat mengiritasi kandung kemih dan terkadang menyebabkan inkontinensia. 

Jika Moms rentan terhadap infeksi saluran kemih, kelebihan konsumsi tomat dapat memperburuk gejala seperti iritasi kandung kemih dan muncul sensasi terbakar.

Kram otot

Adanya senyawa histamin dalam tomat dapat menyebabkan nyeri sendi dan peradangan dalam tubuh.

Hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan protein yang ada di dalam tomat. 

Kehadiran alkaloid 'solanine' juga dapat menyebabkan peradangan. 

Konsumsi tomat berlebih juga dapat memicu arthritis pada beberapa orang, yang menyebabkan nyeri otot.

Gula rendah (hipoglikemia)

Tomat sebenarnya bermanfaat bagi orang yang menderita diabetes, karena indeks glikemiknya yang rendah. 

Tapi, ketika dikonsumsi di luar batas normal, kadar gula darah bisa turun ke tingkat yang sangat rendah.

Ini bisa mengarah pada kondisi hipoglikemia, dan dapat menyebabkan pandangan kabur, detak jantung yang cepat, pusing, berkeringat, dan lainnya. 

BACA JUGA: Berhubungan Serius dengan Nadine Chandrawinata, Artis Cantik Ini Ternyata Mantan Pacar Dimas Anggara

Meningkatkan risiko saat hamil

Tomat merupakan sumber nutrisi dan antioksidan yang sangat baik dan dapat dikonsumsi dengan aman selama kehamilan. 

Namun, itu bisa menimbulkan risiko selama kehamilan dan menyusui jika dikonsumsi berlebihan.