Tak Sembarangan, Ini Kode Rahasia Jika Ada Keluarga Kerajaan Inggris yang Meninggal Dunia

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Kamis, 14 Juni 2018 | 07:37 WIB
Seperti inilah kode rahasia jika ada anggota keluarga Kerajaan Inggris yang meninggal (express.co.uk)

Nakita.id - Upacara kematian adalah hal yang pasti ingin dihindari semua orang, namun setiap orang pasti mengalaminya.

Namun, hal berbeda akan dialami jika yang meninggal adalah tokoh penting dunia.

Misalnya anggota keluarga Kerajaan Inggris atau tokoh penting yang ada di negara itu, yang pastinya akan melibatkan sangat banyak orang.

Pemakaman negara yang melibatkan upacara dan ratusan orang tentunya membutuhkan rencana yang matang.

Jika tidak begitu, maka akan menimbulkan kekacauan.

Sehingga demi kelancaran, perencanaan upacara bahkan sudah dirancang dari jauh-jauh hari.

BACA JUGA: Mengharukan, Begini Potret Duka Pemakaman Putri Diana 20 Tahun Lalu

Bahkan, diperlukan sebuah kode untuk persiapan kematian anggota keluarga atau tokoh penting Inggris lainnya.

Para diplomat, personal militer, staf rumah tangga Kerajaan dan polisi semuanya mengadakan pertemuan rutin.

Pertemuan ini dilakukan untuk memperbarui rencana pemakaman terus menerus yang bisa saja tak sesuai keinginan.

Terkadang rencana disusun beberapa dekade sebelumnya.

Misalnya, upacara pemakaman sang Ratu Elizabeth II yang telah direncanakan sejak 1960-an dan ditinjau beberapa kali dalam setahun untuk diperbarui.

Seperti ini deretan sandi rahasia yang dipersiapkan jika ada anggota keluarga atau tokoh penting Inggris yang meninggal dunia:

5. Winston Churchill - Operation Hope Not (Operasi Semoga Tidak)

Upacara pemakaman Winston Churchill, perdana menteri Inggris selama dua periode pada masanya

Operasi Hope Not adalah kode untuk merencanakan pemakaman Winston Churchill yang disusun pada 1953.

Yakni, dua belas tahun sebelum kematiannya pada tahun 1965. Rencana pemakaman itu disusun sangat rinci, misalnya untuk penghormatan dilakukan tepat selama 2 menit 35 detik menggunakan senapan di atas kapal yang memuat peti mati.

Namun, rencana harus diperbaharui terus menerus karena nyatanya Churchill masih hidup sementara anggota pengusung jenazah meninggal lebih dahulu.

BACA JUGA: Pertama Kali Rayakan Idul Fitri Tanpa Ayah, Olla Ramlan Ungkap Hal Ini

4. Pangeran Philip - Forth Bridge (Jembatan Forth)

Pangeran Philip pun telah terlibat dalam merancang upacara pemakamannya kelak

Suami sang Ratu yang sudah berusia 97 pada 10 Juni kemarin, telah dikhawatirkan kesehatannya.

Bahkan, dirinya terlibat dalam mengatur upacara pemakamannya yang dikoordinasi oleh Kantor Lord Chamberlain di Istana Buckingham.

Menurut informasi, nantinya Duke akan dikebumikan di makam Frogmore House.

Yakni di Taman Rumah pribadi Kastil Windsor, tempat Ratu Victoria dan suaminya Pangeran Albert dimakamkan.

BACA JUGA: Potret Rumah Rp 19.3 M Milik Meghan Markle Sebelum Menikah, Tak Kalah Mewah Dengan Istana!

3. Queen Mother (Ibunda Ratu Elizabeth II) -Tay Bridge (Jembatan Tay)

Meninggalnya ibunda Ratu Elizabeth, yang sesuai dengan rencana

Pada tahun 2002, pemakaman ibunda Ratu Elizabeth II yang telah direncanakan dengan cermat terselenggara sesuai dengan keinginan.

Peti jenazah Queen Mother dibawa dengan ditutupi senjata, serta dikawal oleh 1.600 anggota angkatan bersenjata dan anggota laki-laki dari keluarga kerajaan.

2. George VI - Hyde Park Corner (Pojok Taman Hyde)

Suasana pemakaman Raja George V

Sang raja berusia 56 tahun, ketika dia dinyatakan meninggal dalam tidur yang mengejutkan negeri itu.

Hyde Park Corner atau Pojok Taman Hyde adalah kode yang ditetapkan sebelumnya untuk membahas kematian sang raja.

Dia meninggal pada tahun 1952, dan kode segera digunakan untuk instruksi upacara kematian.

BACA JUGA: Pelajaran dari Mendiang Adara Taista, Sering Dilakukan Sebelum Tidur Kebiasaan Ini Efektif Picu Kanker!

1. Ratu Elizabeth II - London Bridge is Down (Jembatan London Telah Runtuh)

Upacara kematian Ratu Elizabeth kelak yang sudah dirancang sedemikian rupa dan terus diperbaharui hingga kini.

Di usia yang sudah cukup renta, hidup Ratu Elizabeth II kian diawasi oleh pihak kerajaan.

Pasalnya, ketika ajal menjemput Ratu Elizabeth II nanti, maka berakhir pula masa pemerintahannya yang sudah berlangsung selama 65 tahun 32 hari itu.

Rancangan rencana kematian sang ratu telah disusun dengan matang sejak 1960, dan diperbarui secara teratur.

Kematian Ratu Elizabeth pertama kali akan ditangani oleh dokter pribadi yang menanganinya, Profesor Huw Thomas, untuk kemudian memutuskan informasi apa yang harus dibeberkan kepada publik.

Sekretaris Pribadi Ratu Elizabeth, Christopher Geidt, yang selanjutnya akan menyebarluaskan berita tersebut, namun orang pertama yang akan dikabarkan adalah Perdana Menteri Inggris.

Ini termasuk kemungkinan berbagai lokasi dimana sang ratu akan dimakamkan, termasuk di luar negeri, seperti Skotlandia atau di London.

Rencana itu mulai dipelajari lebih dahulu oleh Perdana Menteri, dengan perencanaan 10 hari berkabung. (*)