Awal Mula Pertemuan Putri Diana dengan James Hewitt, Pria yang Difitnah Sebagai Ayah Harry

By Rosiana Chozanah, Rabu, 20 Juni 2018 | 07:45 WIB
Putri Diana dan James Hewitt (Intisari.grid.id)

Nakita.id - Setelah Charles diketahui sudah bertemu dengan Camilla, di tengah-tengah pernikahan sang Pangeran dengan Lady Diana, kabar kedekatan Putri Wales dengan pria yang dianggap selingkuhannya pun berhembus.

James Hewitt, pria yang setelah kematian Diana justru hidup 'sengsara' akibat rasa cintanya kepada sang Putri.

Ia telah kehilangan pangkat, jabatan serta lingkungan sosialnya akibat rasa cinta tersebut.

BACA JUGA: Kelam dan Miris, Ternyata Begini Kehidupan Putri Diana di Dalam Istana!

Awal mula pertemuan pasangan ini pada saat perjamuan di penghujung musim panas tahun 1986.

Sang Putri, yang secara natural memiliki kekuatan besar untuk memesona pria, entah kenapa, sore itu merasa menemukan seseorang untuk dipesonakan.

Kalau kebanyakan pria terhenti pada rasa kagum akan aura keemasan Diana tanpa berani mendekat, tidak demikian halnya Hewitt.

Kapten pada divisi perlengkapan pasukan Kerajaan Inggris itu memang bukan serdadu biasa.

Ia cukup tenang untuk membungkuk dan menerima uluran tangan Diana. Kemudian, pembicaraan antara keduanya tak harus kaku dan penuh basa-basi.

Setengah jam Diana bercerita banyak hal tentang dirinya, pun menanggapi keberadaan Hewitt sebagai pengelola istal kuda pada divisi perlengkapan.

Selain menjadi staf pada unit perlengkapan AD Inggris, punya seorang ibu yang juga mengelola istal kuda pacu di Devon, Hewitt pun pengendara kuda yang andal.

Karena itulah Diana menyatakan minat untuk berlatih naik kuda lagi, serta-merta terdorong untuk menghapus trauma masa kecil ketika jatuh dari kuda di Park House, rumah keluarga Spencer di Norfolk.

Perbincangan pun berakhir dengan janji untuk bertemu lagi dalam program yang sudah disepakati, yaitu berlatih naik kuda.

Sesungguhnya, sejak usia 20-an, saat ia ingin berlatih naik kuda dan main polo, James Hewitt telah sering berhubungan dengan keluarga istana.

Beberapa kali bertemu dengan Pangeran Charles, tokoh yang sangat dikagumi dan dihormatinya, dalam jalinan kawan sesama pengendara kuda.

Awal 1981, ketika ia mewakili AD dan Pangeran Charles mewakili AL, keduanya bertemu dalam pertandingan polo.

Lady Diana Spencer juga ikut menyaksikan tunangannya bertanding. Dunia mulai memerhatikan putri cantik itu.

BACA JUGA: Terungkap, Ternyata Begini Sikap Asli Ratu Elizabeth pada Camilla Sedari Dulu

James, yang tak punya saudara laki-laki (kedua kakak kembarnya yang 18 bulan lebih tua, perempuan.

Sementara ayahnya, John Hewitt, bekas anggota marinir, sering bertugas jauh sehingga ia jarang bertemu), merasa kehadiran Diana bagaikan bagian dari keluarganya.

Ia punya perasaan khusus pada Diana, sekalipun tak punya keberanian untuk mendekat secara fisik.

Ketika pasangan Wales berbulan madu seusai "pernikahan dongeng" pada Juli 1981, James mengirim telegram ucapan selamat.

James Hewitt tak bisa menjelaskan, apakah ucapan selamat itu dia kirimkan kepada Pangeran Charles ataukah mewakili kekagumannya kepada Diana.

Mungkin juga bukan pertanda apa-apa, karena James sebetulnya kurang sensitif terhadap perempuan.

Ia jarang bergaul dengan lawan jenisnya ketika remaja.

Baru punya pacar ketika berusia 19, itu pun tanpa keberanian mencium karena khawatir akan mempermalukan si gadis.

Sepanjang waktu, seusai masa sekolah, ia mengabdi kepada ketentaraan.

Namun, lewat ketentaraan pula ia merasa didekatkan dengan banyak hal dan manusia yang dikaguminya.

Suatu saat ketika piket di Istana Buckingham, misalnya, ia beberapa kali melihat Putri Wales dalam keadaan sangat biasa, tanpa tata rias dan bahkan tanpa alas kaki, bercengkerama dengan beberapa staf.

Beberapa hari setelah perbincangan sore di perjamuan, telepon di meja kerja Hewitt di barak, Knightsbridge berdering.

Putri Wales menelepon, menanyakan keseriusan Hewitt untuk mengajarinya berkuda.

Hewitt menjawab penuh semangat sekaligus terkejut, karena beberapa hari belakangan, suara Diana selalu terngiang di telinganya.

"Kalau begitu, siapkan semuanya, besok pagi kita latihan," kata sang Putri.

Diana berlatih bukan dalam kapasitas, jadwal, dan kesempatan dinas.

Kapten Hewitt pun ternyata instruktur yang tepat.

Diana bukan lagi patung emas yang tak tersentuh, karena ia perempuan biasa yang dekat dengan rasa takut, dan setiap kali mengulurkan tangan kepada Hewitt agar menahannya dari guncangan kuda.

Mulailah petualangan bagi keduanya, dan hampir selalu diakhiri dengan minum kopi bersama di mes perwira.

Diana sangat suka, tanpa menyadari tiba-tiba seorang pria hadir dalam hidupnya.(*)

BACA JUGA: Sudah 12 Tahun Menikah, Camilla & Pangeran Charles Ternyata Tidur Terpisah di Kamar Berbeda!

Artikel ini sudah tayang di Intisari.grid.id dengan judul, "Panasnya Selingkuh Putri Diana dan Kapten James Hewitt: Semua Bermula dari Perjamuan di Penghujung Musim Panas 1986"