Melahirkan Normal dengan Induksi, Kenali cara dan Metodenya Yuk!

By Gazali Solahuddin, Sabtu, 23 Juni 2018 | 15:50 WIB
Ibu Melahirkan normal bisa dipercepat dengan cara induksi (RealCreation)

Nakita.idInduksi saat melahirkan sudah akrab di telinga kita.

Tapi apakah kita tahu ternyata induksi yang dilakukan kepada ibu satu dan lainnya bisa saja berbeda?

Ya, ini bisa saja terjadi. Karena induksi sendiri mempunyai beberapa metode.

Prinsipnya, kata Dr. Hj. Indrawati Dardiri, Sp.OG dari RS Mitra Internasional Jakarta ini, kala diwawancara Nakita, tindakan induksi ditujukan untuk mematangkan mulut rahim, sekaligus merangsang terjadinya his/kontraksi.

Ada dua metode yang biasa digunakan saat berlangsungnya proses induksi, yakni mekanik dan kimia.

BACA JUGA: Banyak Seleb Menikah dengan Janda, Inilah 5 Kelebihan Janda yang Diincar Pria

Metode Mekanik

1. Stripping dengan cara manual

Upaya melebarkan mulut rahim ini dilakukan menggunakan tangan dengan memisahkan selaput kantong ketuban dari segmen bawah uterus.

Upaya ini memang diyakini bisa merangsang kehamilan, tapi tidak begitu efektif sehingga sudah lama ditinggalkan.

2. Stripping menggunakan balon kateter Foley

Balon kateter dipasang dalam segmen bawah uterus. Setelah masuk, balon diisi dengan cairan (bisa sampai 100 cc).

BACA JUGA: Inilah Alasannya Persalinan Harus Dipercepat, Induksi Pilihan Pertama

Dengan menggelembungnya balon tersebut diharapkan selaput ketuban di daerah segmen uterus bawah terdorong dan akhirnya terlepas.

Balon kateter diharapkan mampu merangsang prostaglandin yang berfungsi mematangkan rahim.

Matangnya rahim membuat mulut rahim jadi lunak dan mudah teregang, sehingga janin mudah keluar dari rahim.

BACA JUGA: Romantis! Ringgo Ceritakan Sisi 'Supranatural' Sabai Sebagai Istri

3. Amniotomi

Ini adalah proses perobekan selaput ketuban dengan menggunakan klem Kocher.

Ujungnya bergigi tajam dan steril dimasukkan ke dalam kanalis servikalis/jalan lahir.

 Dengan pecahnya selaput ketuban diharapkan proses persalinan bisa berlangsung cepat.

Metode Kimia

1. Lewat oral/diminum

Dengan dosis tertentu, obat-obatan induksi diminumkan ke pasien yang bertujuan menstimulasi aktivitas uterus. Pada giliran berikutnya, obat-obatan ini diharapkan bisa menyebabkan kontraksi.

Dalam kurun waktu tertentu, biasanya 2-6 jam sesudahnya, kematangan mulut rahim akan dievaluasi.

Bila tidak ada kemajuan pematangan rahim, dosis pemberiannya akan ditingkatkan.

BACA JUGA: Zaskia Adya Mecca Sebut Anaknya Berjiwa Seniman, Warganet: Kreatif!

2. Lewat infus

Ke dalam cairan infus 500 cc akan dicampurkan 5 IU (international unit) oksitosin sintetik.

Cairan oksitosin ini dialirkan melalui selang infus dengan dosis 0,5-1.0 mIU per menit.

Ini dilakukan sampai diperoleh respons yang diharapkan berupa aktivitas kontraksi dan relaksasi uterus yang cukup baik. Dosis infus bisa ditingkatkan jika belum terdapat kemajuan.

Jika tetap tidak memperlihatkan kemajuan, maka dalam waktu 2x24 jam induksi dinyatakan gagal.

BACA JUGA: Glenn Menggambar Bersama Nastusha, Wow Ternyata Ini 10 Manfaatnya

"Gagal bukan karena kesalahan penanganan, melainkan karena ada faktor penyulit yang bisa menggagalkan induksi." Jelas Indrawati.

Faktor penyulit bisa berasal dari kondisi ibu, antara lain dehidrasi, gizi buruk, atau hipoglikemia (kadar gula dalam darah rendah).

Bisa juga faktor penyulit muncul akibat kondisi janin, seperti BB besar (di atas 4.000 gram) sementara si ibu berpanggul sempit, posisi janin sungsang, maupun gangguan lain seperti plasenta previa.

3. Lewat vagina

Proses ini sama dengan proses oral. Bedanya obat perangsang persalinan langsung dimasukkan ke dalam mulut vagina.

Bagaimana Moms, sudah semakin paham kan?

BACA JUGA: Glenn Menggambar Bersama Nastusha, Wow Ternyata Ini 10 Manfaatnya