Biasa Aktif, Anak 6 Tahun Asal Bandung Mendadak Lumpuh, Penyebabnya Penyakit Langka!

By Fita Nofiana, Rabu, 11 Juli 2018 | 15:22 WIB
()

Nakita.id - Arjuna Arya Atarahman, bocah berusia 6 tahun dikenal sebagai anak yang aktif dan lincah.

Namun, anak semata wayang pasangan Apit Sopian (34) dan Yani Suryani (30) kini terbaring koma di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

"Arya itu anaknya sangat aktif, enggak mau diam. Maceuh lah istilahnya, paling aktif kalau di antara teman-teman lainnya," ujar Apit, seperti yang dilansir dari Tribunnews.com.

BACA JUGA: Gaucher Disease, Penyakit Langka Yang Belum Banyak Dikenal, Tapi Cukup Banyak Menyerang Anak Indonesia.

Terbaringnya Arya ini bermula saat ia mengeluhkan tak bisa menggerakan anggota badannya.

Karena keluhan itu, orangtua Arya segera membawa ke RSUD Majalaya, Kabupaten Bandung pada kamis (7/6).

Meskipun sudah di bawa ke rumah sakit, keadaan Arya semakin memburuk sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Setelah melakukan berbagai rangkain pemeriksaan, Arya ternyata megidap penyakit yang cukup langka, yaitu Guillan-Barre Syndrome (GBS).

GBS sendiri adalah penyakit langka di mana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf, sehingga mengakibatkan kelumpuhan total.

Lebih jelasnya, Dokter Spesialis Anak RSHS Nelly Amalia Risan, dr Sp A(K), menjelaskan, GBS adalah penyakit yang terjadi karena rusaknya mielin.

Mielin adalah selubung atau selaput yang melindungi saraf.

"Kalau mielin rusak, saraf tidak bisa bekerja dengan baik. Penyebabnya banyak. Salah satunya karena infeksi virus. Bukan virus langsung merusak saraf, tapi virus menimbulkan reaksi antibodi," ujarnya saat ditemui di RSHS oleh Tribunnews.

BACA JUGA: Pacari Anak Usia 12 Tahun 6 Tahun lalu, Sekarang Bintang Pop Tersebut Akan Menikahinya

"Virus itu antigen, jadi reaksi tubuh kita membentuk antibodi (saat ada virus masuk). Tapi antibodi salah mengenali virusnya, malah sarafnya sendiri yang dirusak dan dihancurkan.

Kesalahan antibodi dari tubuh kita mengenal virus, tapi sarafnya juga sama dianggap sebagai virus," tambahnya lagi.

Menurut Nelly, para penerita GBS mulanya merasa kakinya lemah, bertahap hingga sama sekali tak bisa digerakkan.

GBS memang jarang menyebabkan kematian, namun infeksi yang datang setelah terkena penyakit itu yang kemudian membahayakan.

Apit sendiri, sebagai orangtua menyatakan jika ia tak mengetahui GBS sebelumnya.

"Saya baru dengar nama penyakitnya. Yaitu GBS. Katanya penyakit langka," kayanya.

Meskipun berat, Apit yang merupakan guru honorer di SMP dan MTs di Bandung tetap akan mengusahakan yang terbaik untuk putranya.

Berbagai bantuan termasuk melalui laman kitabisa.com juga sudah mulai mengalir.

Hinga berita ini diturunkan, Arya masih terbaring di rumah sakit, meski sudah ada sedikit peningkatan.

BACA JUGA: Tega! Seorang Pengasuh Membunuh Bayi Majikannya dan Dimasukkan Kulkas

"Alhamdulillah, sekarang sudah ada tanda-tanda Arya membaik. Matanya mulai bergerak-gerak menerima rangsangan cahaya," ujar Apit. (*)