Tinggalkan Karir Model, Laki-laki Asal Swedia Ini Jadi Tukang Kebun!

By Kirana Riyantika, Kamis, 19 Juli 2018 | 14:06 WIB
Pria asal Swedia ini lebih memilih jadi tukang kebun dibanding model (Kolase/Nakita.id)

Nakita.id - Salah satu pekerjaan yang banyak diincar laki-laki di usia muda adalah menjadi seorang model.

Setiap laki-laki yang ingin menjadi model, berlomba-lomba meningkatkan skill berjalan di atas catwalk, memperbaiki penampilan, dan melakukan sejumlah perawatan tubuh.

Model menjadi incaran pekerjaan, karena bisa menjadi batu loncatan untuk meniti karir di dunia hiburan.

BACA JUGA: Menyusui Saat Catwalk, Model Ini Sukses Hebohkan Warga Dunia Dengan Pesan Tersembunyi

Selain itu, biasanya model akan mendapat popularitas dan bayaran yang tidak sedikit untuk satu project-nya.

Namun, seorang laki-laki asal Swedia yang bernama Jakob Sebastian Bjork rela meninggalkan karir model yang telah membesarkan namanya.

Bjork lebih memilih menjadi seorang tukang kebun tradisional di Jepang.

BACA JUGA: Potret Paula Verhoeven Model Cantik Pacar Baim Wong, Ternyata Suka Jajan di Pinggir Jalan!

Laki-laki tampan ini bahkan rela meninggalkan kewarganegaraan Swedia demi bisa menetap di Jepang.

Ternyata, profesi yang sedang didalami Bjork bukanlah tukang kebun sembarangan.

Bjork yang telah mengganti nama menjadi Tatsumasa Murasame ini mempelajari cara membuat bonsai yang merupakan seni tradisional Jepang.

Dilansir dari Soranews24, Senin (16/7/2018), Bjork atau yang saat ini lebih akrab disapa Murasame mengaku sangat suka dengan seni desain taman tradisional Jepang saat diwawancarai dalam sejumlah program televisi.

Murasame menganggap passion utamanya adalah menjadi tukang kebun.

Ia bahkan bisa menggunakan alat dan teknik tradisional untuk memangkas pohon pinus Jepang.

Kecintaannya terhadap seni tradisional tersebut kerap dipandang sebelah mata.

BACA JUGA: Empat Bersaudara, Ternyata Begini Hubungan 'Biologis' Nia dan Kakak-kakaknya

Bahkan, bekerja sebagai penata taman tradisional sudah tidak menarik bagi warga lokal di Jepang.

Meski begitu, Musarame yakin bahwa kecintaannya pada budaya Jepang ini bisa membwanya ke masa depan yang cerah.