ISPA Atas
Gangguan/penyakit yang mengenai organ saluran pernapasan, di antaranya rinitis (pilek/influenza), faringitis (radang tenggorokan), atau rinofaringitis (radang hidung dan tenggorokan). Saluran pernapasan berkaitan dengan organ telinga dan tenggorokan sehingga biasanya juga si kuman menyerang tenggorokan.
Penyebab:
Umumnya oleh virus.
Gejala:
Bayi tampak rewel, demam, batuk, dan kesulitan menelan. Pada rinitis muncul gejala meler/hidung berair atau hidung tersumbat. Pada faringitis, tenggorokan memerah terlihat di bagian leher. Gejala ini biasanya berlangsung berhari-hari.
Penanganan:
Lantaran disebabkan virus, penyakit bisa sembuh dengan sendirinya. Upaya penanganan dilakukan dengan cara-cara berikut:
- Cukupi kebutuhan cairan si kecil, berikan ASI agar daya tahan tubuhnya membaik sehingga gejala ini dapat tertangani.
- Untuk bayi usia di atas 6 bulan, berikan MPASI yang sehat dan bergizi, terutama mengandung vitamin dan mineral, buah-buah.
- Untuk menangani gejala hidung meler, gunakan alat khusus penyedot cairan hidung. Ada juga obat tetes hidung yang berfungsi mengeluarkan ingus sehingga napas si kecil tak tersumbat.
- Bila demam, beri obat penurun panas.
- Jangan beri antibiotik karena bayi tak membutuhkannya.
- Konsultasi ke dokter bila gejala seperti demam tidak turun dalam tiga hari.
Pencegahan:
- Terutama untuk mencegah terjadinya flu, mulai usia 6 bulan si kecil dapat diberikan vaksin influenza. Tentunya diberikan ketika bayi dalam kondisi sehat. Selanjutnya diberikan setahun sekali. Kenapa? Karena virus ini gampang bermutasi, jadi boleh dibilang setiap tahun virusnya berbeda-beda sehingga vaksinnya pun berbeda-beda setiap tahun.
- Tingkatkan daya tahan tubuh bayi dengan asupan ASI yang cukup, MPASI yang bergizi seimbang, dan istirahat cukup.Daya tahan tubuh yang kuat dapat menangkal serangan penyakit ISPA.
ISPA Bawah
Yaitu radang paru-paru (pneumonia), termasuk penyakit dengan kematian tertinggi pada bayi dan anak di Indonesia. Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Kuman yang menyerang paru-paru ini juga bisa "lari" sampai ke otak, sehingga menyebabkan meningitis.
Penyebab:
Dipicu oleh berbagai mikroorganisme, terutama bakteri dan virus pada saluran pernapasan, serta jaringan paru. Bakteri utama penyebab pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae (S. pneumoniae), Hemophilus influenzae tipe b (Hib), dan Staphilococcus aureus (S. aureus).
Gejala:
- Gejala infeksi umum, seperti demam tinggi lebih dari 40oC, nafsu makan berkurang, muntah atau diare.
- Gejala gangguan respiratorik, yaitu batuk produktif, napas cepat, sesak napas/kesulitan bernapas, retraksi dada/penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam (severe chest indrawing) sehingga dadanya kelihatan cekung.
Penanganan:
Pemberian antibiotik merupakan salah satu kunci terapi pneumonia. Pasien pneumonia rawat jalan diberi antibiotik secara oral, seperti kortrimoksazol atau amoksisilin.
Pencegahan:
Pemberian vaksin IPD saat bayi berusia 2 bulan.