Mengenal Masa Nifas Pasca Persalinan

By Fadhila Afifah, Senin, 30 Juli 2018 | 07:15 WIB
Masa nifas setelah melahirkan ()

Pada saat hamil

Supaya tidak terjadi infeksi pada masa nifas, saat hamil cegah jangan sampai terjadi anemia, malnutrisi, serta munculnya penyakit-penyakit yang diderita Moms.

Sebaiknya juga tidak melakukan, mengurangi, atau melakukan dengan hati-hati hubungan seksual saat hamil tua karena bisa menyebabkan pecahnya ketuban dan menjadi jalan masuk kuman penyebab infeksi ke dalam jalan lahir.

Pada waktu persalinan

Dokter akan melakukan segala tindakan pertolongan persalinan dengan peralatan yang steril.

Selain akan mencegah terjadinya perdarahan yang banyak, kalaupun terjadi, darah yang hilang akan diganti melalui transfusi darah.

Pada masa nifas

Luka-luka pascapersalinan harus dirawat dengan baik. Jadi, menjaga kebersihan pada bekas luka mutlak dilakukan.

Alat-alat, pakaian, dan kain yang dikenakan Moms harus benar-benar dijaga kebersihannya.

Hal lain yang juga harus diwaspadai selama masa nifas selain infeksi adalah terjadinya anemia.

BACA JUGA: Disangka Kena Flu, Make Up Artist Johnny Depp Kehilangan Semua Jari Kakinya Karena Penyakit Mematikan

Bila Moms mengalami perdarahan yang sangat banyak, atau sudah terjadi anemia selama masa kehamilan, hal ini dikhawatirkan akan memengaruhi proses kontraksi pada rahim untuk kembali seperti semula.

Ini terjadi karena darah tak cukup memberikan oksigen ke rahim.

Bila anemia hanya ringan, maka untuk mengatasinya cukup dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi.

Namun bila kondisinya sangat parah, dokter akan melakukan transfusi darah.

BACA JUGA: Sharena Delon Curhat Kurang Waktu Bermain Bersama Ryshaka, Warganet Malah Ributkan Ini