Cara Mengetahui Berat Badan Ideal Bayi

By Ipoel , Minggu, 25 November 2012 | 22:00 WIB
Cara mengetahui berat badan bayi ideal bisa dilihat dari kecukupan gizinya. (Pixabay/Viki_B)

Nakita.id - Pada dasarnya tidak ada satu pun jenis makanan yang dapat menjamin kecukupan gizi seorang bayi.

Kecukupan gizi seseorang bisa didapat dari makanan yang beragam.

Kecukupan gizi ini bisa dilihat dari peningkatan berat badannya yang sesuai dengan bertambahnya usia atau dengan kata lain berat idealnya senantiasa terjaga.

Jadi, berat badan ideal bayi bisa dicapai dari pemenuhan kecukupan gizi.

Prosesnya pun bertahap.

Meskipun dikatakan asam lemak tidak jenuh dan asam lemak rantai sedang dari daging ayam mudah dicerna dan diserap hingga membantu menaikkan berat badan, semua itu tidak terjadi dalam waktu singkat.

Kalaupun ada makanan bayi yang dapat menaikkan berat badan bayi dengan cepat, yang dimaksud pastilah formula khusus untuk bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan bayi yang memang berat badannya kurang.

Pemberian formula untuk bayi dengan kondisi khusus semacam itu seharusnya memang atas rekomendasi dokter.

Dengan demikian si bayi haruslah diperiksa lebih dulu status gizi dan kebutuhan kalorinya.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Saat Bayi Tiba-tiba Tersedak MPASI yang Pantang Moms Lewatkan Menurut Ahli

Bila pada KMS, berat badan bayi di bawah garis normal, tentu harus dikonsultasikan ke dokter.

Begitu juga bila dalam 2 kali penimbangan (yang dianjurkan pelaksanaannya setiap bulan sekali) berat badan bayi tidak naik.

Jika bayi tidak memperlihatkan grafik peningkatan berat badan, maka harus dicari kemungkinan adanya faktor lain yang menghambat penambahan berat badan bayi, semisal gangguan penyerapan. 

Selama mendapat asupan makan secara benar, setiap bulannya bayi usia 6-12 bulan akan mengalami penambahan berat badan sekitar 0,5 kg.

Berapa persisnya penambahan berat badan per bulan ini, dokter anaklah yang akan menentukan berdasarkan BB lahir dan disesuaikan kondisi masing-masing bayi saat dikonsultasikan.

Setidaknya akan dilakukan evaluasi mengenai pola pemberian MPASI disertai langkah koreksi yang harus segera diupayakan.

Bukan hanya berpatokan pada jumlah kalori dan variasi bahan pangannya saja, tapi juga cara pengolahan dan nilai gizi bahan makanan tersebut.