Bukan Sekedar Tradisi, Mencukur Rambut Bayi Punya Beragam Manfaat

By Nia Lara Sari, Rabu, 25 Juli 2018 | 16:09 WIB
Salah satu tradisi di Indonesia saat bayi menginjak usia 40 hari, yaitu rambutnya harus dicukur. (iStockphoto/jjpoole)

Nakita.id - Salah satu tradisi di Indonesia saat bayi menginjak usia 40 hari, yaitu rambutnya harus dicukur.

Masyarakat Hindu di India juga mempunyai tradisi yang sama lho Moms.

Memotong rambut bayi dianggap masyarakat Hindu di India sebagai kegiatan membersihkan bayi dari hal-hal negatif dalam kehidupan sebelumnya.

BACA JUGA: Enggan Cukur Gundul Rambut Anak Pasca Lahiran, Inilah Alasan Franda!

Berbicara mengenai cukur rambut, sebagian ibu mungkin tidak melaksanakan tradisi ini karena berbagai alasan.

Sebut saja artis cantik Franda.

Franda mengaku jika mencukur rambut bayi tidak berpengaruh terhadap ketebalan rambut bayi.

Alasan franda tidak mencukur gundul rambut anaknya.

Nah, sebenarnya mencukur rambut bayi memang tidak akan mempengaruhi ketebalan rambutnya Moms.

BACA JUGA: Stress Kala Hamil Bisa Menyebabkan Anak Lahir Autis, Benarkah?

Namun, mencukur rambut bayi ternyata memiliki manfaat berikut ini.

- Memudahkan proses pembersihan kulit kepala

Kulit kepala bayi masih memproduksi lebih banyak lemak, akibat pengaruh sisa hormon ibu (androgen). 

Sehingga, kulit kepala bayi mudah terasa lengket.

Tumpukan lemak dan kotoran tersebut lebih mudah dibersihkan jika rambut bayi dicukur lebih pendek.

BACA JUGA: Nagita Slavina Pilih Miskin Seumur Hidup Alasannya Buat Momo Berteriak- Memudahkan kontrol kesehatan

Dengan dicukur pendek, orangtua jadi lebih mudah mengontrol kondisi kulit kepala bayinya.

Jika terjadi iritasi akibat sampo yang tidak cocok, ada bisul, dan sebagainya, maka Moms akan mengetahuinya dengan mudah.