Air Ketuban Habis, Ini Perjuangan Mesty Ariotedjo Melahirkan Anak Pertamanya

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Minggu, 29 Juli 2018 | 12:08 WIB
Perjuangan Mesty Ariotedjo melahirkan (instagram.com/@mestyariotedjo)

Saat itu, ia menyadari adanya cairan yang merembes di kedua paha yang kemudian disadainya adalah ketuban pecah.

Rencana baby shower pun gagal dan Mesty dibawa ke rumah sakit, dokter juga memastikan bahwa air yang merembes memang air ketuban.

Beruntungnya, bayi dalam kandungan dalam kondisi baik walaupun kala itu Mesty belum merasakan kontraksi dan pembukaan.

Awalnya, Mesti berharap dirinya melahirkan secara normal bahkan ia sudah berlatih pernapasan, rutin pilates dan mempersiapkan mental untuk menghadapi kontraksi hebat dan melahirkan normal.

Namun dengan pecahnya ketuban dan harus induksi, hati Mesty luluh dengan rencana awal.

Setelah ditunggu-tunggu dan tetap tidak ada perubahan yang signifikan, akhirnya Mesty memutuskan untuk melakukan sesar.

Keputusan tersebut harus diambil Mesty demi keselamatan bayinya.

BACA JUGA: Peluncuran Buku Mommy.101:101 Perawatan Bayi, Solusi Cerdas Untuk Orangtua Milenial Tak berhenti di situ saja, perjuangan Mesty berlanjut di meja operasi.

Dalam ruangan operasi, Mesty diberi tahu dokter jika air ketubannya sudah habis.

Mendengar kabar itu, Mesty hanya sanggup berdoa agar bayinya bisa selamat.

Akhirnya, tidak sampai 10 menit, bayi bernama Gallendra tersebut lahir dengan tangisan kuat dalam keadaan sehat.

"Apabila kami harus menunggu dan memaksakan lahir normal, tidak terbayangkan betapa keringnya tanpa ketuban, dan kemungkinan gagal induksi sangat tinggi dan sangat pasti harus disesar dengan kondisi yang mungkin tidak seprima sebelumnya.

Alhamdulilah, Gallendra lahir langsung menangis kuat dan dalam keadaaan sehat." tulis Mesty dalam storynya.