Nakita.id - Memberikan ASI eksklusif sangat didambakan semua ibu dan merupakan anjuran semua ahli-ahli kesehatan dan semua yang peduli pada bayi dan anak.
Namun faktanya, di Indonesia angka pemberian ASI eksklusif masih tergolong rendah.
Data yang dirilis Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat, pada 2017 hanya 35,73% ibu yang memberikan ASI eksklusif pada buah hati, di bawah rekomendasi WHO yaitu 50%.
Fakta tersebut dilatarbelakangi beragam faktor, seperti ibu yang mengalami stres, kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang ASI eksklusif dan menyusui, masalah kesehatan lain selama kehamilan dan menyusui, juga gaya hidup.
"Konsumsi obat-obatan yang diminum oleh ibu, kesehatan ibu yang tidak diperhatikan, kurang minum air putih, konsumsi kafein, ibu yang masih merokok juga bisa membuat produksi ASI berkurang drastis
bahkan ASI bisa berhenti sama sekali," jelas Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, SpA(K) dalam Peluncuran platform digital #MumtoMum oleh Anmum di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (1/8).
Ariani juga menjelaskan, masalah menyusui yang sering timbul adalah penyumbatan bisa terjadi karena tekanan pada payudara, tidak kuat memompa, hingga posisi yang membuat bayi tidak dapat meminum semua ASI.
Agar ASI lancar tanpa masalah pada ibu dan bayinya, Ariani memberikan 10 "jurus" relaktasi berikut agar produksi ASI lancar sehingga bisa mencukupi kebutuhan bayi.
BACA JUGA: Mengenal Kakebo, Solusi Cerdas Menabung ala Jepang Untuk Stay At Home Moms