Perubahan Fisik Bayi

By Ipoel , Rabu, 29 Mei 2013 | 03:00 WIB
Perubahan Fisik Bayi (Ipoel )

- Gigi taring bawah 2 buah.

- Gigi geraham atas 4 buah.

- Gigi geraham bawah 4 buah.

Mata, Hidung, Telinga

Perubahan lain yang dialami bayi terkait dengan perkembangan indranya.

• Mata

Saat lahir bayi tidak serta merta dapat melihat dengan sempurna, pandangannya belum jelas (hypermetrop). Kemampuan penglihatan bayi baru lahir sampai usia 1 bulan adalah 20/400. Artinya sesuatu yang bisa dilihat orang dewasa dalam jarak 400 kaki, oleh bayi bisa dilihat dalam jarak 20 kaki (1 kaki=30,48 cm). Di usia 4 bulan, bayi sudah bisa melihat benda dalam jarak 6 meter. Ketajaman mata terus meningkat di usia 18-24 bulan. Setelah kemampuan penglihatannya stabil, hal itu relatif tidak berubah sampai dewasa.

• Telinga

Bayi tidak seketika bisa mendengar suara keras, seluruh tubuhnya akan memberi reaksi (mass reflex) karena serabut sarafnya belum sempurna. Secara perlahan kemampuan ini terus meningkat. Di usia tujuh bulan bayi mampu mengetahui dan membedakan suara-suara yang didengarnya. Misalnya, suara sendok atau piring berarti makanan, pintu terbuka berarti ada yang masuk ke kamarnya. la juga dapat membedakan suara bernada marah dan sayang, meski belum dapat memahami maksud pembicaraan seseorang.

• Hidung

Begitu lahir, bayi sudah bisa memfungsikan hidungnya sebagai bagian dari saluran pernapasan. Namun ada kondisi yang khas, yakni mudahnya terjadi infeksi. Masuknya udara ke kerongkongan bagian atas (naso pharynx) lalu ke bawah dan selanjutnya masuk tenggorokan (larynx). Di naso pharynx terdapat muara dari saluran eustachius yang menghubungkan kerongkongan dengan rongga telinga tengah (auris media). Pada bayi, saluran ini panjangnya kurang lebih 2 cm dan berbentuk lurus (pada orang dewasa lebih panjang dan berbelok). Karena bayi masih berbaring, saluran ini sering berada pada posisi tegak lurus. Akibatnya bila terjadi pembengkakan akibat pilek, lendir yang mengandung bakteri mudah mengalir ke rongga telinga tengah dan menyebabkan infeksi telinga.