Kenali Gejala Torsi Ovarium yang Bisa Membahayakan, Wajib Catat!

By Anisyah Kusumawati, Rabu, 8 Agustus 2018 | 12:42 WIB
Gejala torsi ovarium yang membahayakan (freepik.com)

 

Nakita.id - Moms mungkin sudah tak asing lagi dengan istilah ovarium.

Ovarium atau indung telur merupakan kelenjar kelamin yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur juga hormon.

Namun apakah Moms pernah mendengar istilah torsi ovarium?

BACA JUGA : Bahaya, ini Tanda-tanda awal Kista Ovarium yang Perlu Moms Tahu

Menurut Mayo Clinic, torsi ovarium adalah kondisi ovarium melilit, salah satunya akibat adanya kista.

Bentuk ovarian torsion

Kondisi ini bisa terjadi pada perempuan semua usia lo, namun sering kali ditemukan pada perempuan berusia 20-40 tahun.

Lebih seriusnya, kondisi ini bisa menyebabkan kematian jaringan ovarium.

Selain ovarium, terkadang tuba fallopi (saluran penghubung ovarium dengan rahim) bisa juga ikut melilit.

Sehingga tak jarang rasa sakit bisa semakin dirasakan karena kondisi suplai darah ke ovarium dan tuba falopi yang menjadi minim.

Lebih seriusnya, kondisi ini bisa menyebabkan kematian jaringan ovarium.

BACA JUGA : Takut Gizi Anak Tak Terpenuhi? Ini Panduan Nutrisi Anak dari dr Reisa

Gejala-gejala yang bisa menjadi peringatan bersama antara lain : 

- Nyeri parah di perut bagian bawah

- Sakit pada daerah tulang panggul

- Mual dan muntah

- Demam

- Pendarahan abnormal

- Kram

Berbagai gejala tersebut bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.

Selain itu, gejala torsi ovarium bisa samar seperti gejala pada batu ginjal, radang usus buntu, infeksi saluran kemih, dan gastroenteritis. 

Pada ibu hamil, kondisi ini juga bisa lebih mungkin terjadi.

Selama kehamilan, kadar hormon yang lebih tinggi dapat mengendurkan jaringan di tubuh, termasuk ligamen yang menahan ovarium di tempatnya.

BACA JUGA : Gemasnya Salma Dewanto Memakai Baju yang Didesain Anak Ersa Mayori

Jika ligamen tidak kencang, ovarium lebih rentan untuk memutar.

Gejala khas berupa rasa sakit perlu diperhatikan terlebih bila sudah mencapai tahap pendarahan dan kram.

Yuk hubungi dokter segera saat mengalami gejala-gejala seperti di atas! (*)