'Ampun Ayah, Aku Ingin Hidup', Tangis Anak 8 Tahun Sebelum Sang Ayah Membantainya

By Kirana Riyantika, Kamis, 9 Agustus 2018 | 08:14 WIB
Ayah (kiri) tega membunuh kedua anaknya (kanan) (chon)

Nakita.id - Anak adalah anugerah terindah bagi setiap orangtua.

Sudah kewajiban orangtua untuk menjaga dan merawat anak-anaknya dengan baik.

Namun, seorang pria bernama Jean Pierre Ndossoka berbuat sebaliknya.

BACA JUGA: Jangan Diabaikan! 10 Penyakit Ini Dapat Membunuh dalam Waktu Kurang dari 24 Jam!

Ia dengan tega membunuh nyawa kedua buah hatinya yang tak berdaya dengan cara menggorok lehernya.

Sebelum dibunuh, sang anak menangis tersedu-sedu dan memohon ampun kepada ayahnya yag tampak marah.

"Ayah, ampuni aku. Aku masih ingin hidup," pinta anaknya yang berumur 8 tahun, menurut catatan pengadilan.

Sedangkan adik perempuannya yang berumur 1 tahun hanya bisa menangis.

Dengan kejam sang ayah langsung menggorok leher mereka dan meninggalkan mayat keduanya di tempat tidur.

BACA JUGA: usus

Usus Pria Ini Rusak Setelah Makan Semangka dari Kulkas, Ternyata Ini Penyebabnya!

Jean mengungkapkan bahwa ia meninggalkan mayat anak-anaknya di tempat tidur sebagai "hadiah' untuk mantan istrinya, Sabine Ntongo.

Pria tersebut menelepon mantan istrinya untuk segera pergi ke apartemennya karena ia telah membunuh anak-anaknya.

Sabine yang bergegas ke rumah Jean terkejut dan segera menelepon 911, setelah melihat anak-anak kesayangannya telah tak bernyawa.

Sabine Ntongo histeris melihat kedua anaknya telah meninggal

Jean yang kabur segera ditemukan polisi beberapa jam setelah pelaporan Sabine.

BACA JUGA: Indahnya Kota Longyearbyen, Kota yang Melarang Penduduknya Melahirkan dan Mati

Ketika ditemukan polisi, Jean telah bersimbah darah karena ia menembak dirinya sendiri.

Pria tersebut ingin membawa "beban jiwa" anak-anaknya dan ingin ikut mati bersamanya.

Ayah yang berdarah dingin tersebut kini sedang dalam proses pengadilan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Jean mengaku bahwa dirinya memiliki tekanan darah tinggi dan kerap melakukan hal-hal yang buruk ketika marah.