Berita Meninggal Usai Vaksin Kembali Viral, Ini Tanggapan IDAI

By Amelia Puteri, Kamis, 9 Agustus 2018 | 14:42 WIB
Viral berita meninggal usai vaksin, IDAI beri tanggapan (pixabay.com)

Nakita.id - Seorang warganet mengunggah beberapa video yaitu berita terkait kematian anak usai divaksinasi.

Alkintaf Fie, seorang warganet yang mengunggah video-video tersebut ke akun media sosial Facebook-nya.

Alkintaf menunggah 5 video tentang vaksin yang diberitakan dari berbagai media televisi lokal.

Beberapa video diberitakan meninggalnya seorang anak setelah dilakukan vaksin.

BACA JUGA: Jarang Dilakukan, Syahrini Pakai Busana Rp 100 Ribuan Seperti Ini Wujudnya

Unggahan ini telah dibagikan sebanyak 39 ribu kali.

Hal ini menjadi perhatian bagi masyarakat, karena menimbulkan rasa takut bagi para orangtua jika mereka perlu melakukan vaksin pada anaknya atau tidak.

Tim Nakita.id memintai konfirmasi kepada pihak IDAI, Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si, Sekretaris Satgas Imunisasi. 

BACA JUGA: Gara-gara Main Ponsel Melulu Seorang Balita Mengalami Hal Mengenaskan, Berikut Sharing Ibunya

Soedjatmiko mengatakan bahwa unggahan ini merupakan berita lama, yang diunggah ulang di media sosial.

"Bulan Agustus diwarnai banyaknya informasi dari media sosial tentang vaksin haram, vaksin MR yang belum halal, KIPI vaksin difteri hingga meninggal.

 Masyarakat jangan menanggapi berita-berita tak bertanggung jawab seperti itu," tulisnya melalui pesan singkat kepada Nakita.id pada Kamis (9/8/2018).

Soedjatmiko menekankan, bahwa sebaiknya masyarakat mengikuti informasi dari pemerintah, IDI, IDAI, juga dari media yang terpercaya dan bertanggung jawab.

BACA JUGA: Datangi Pesta Pernikahan Bareng Suami, Badan Syahnaz Jadi Sorotan!

"Informasi menyesatkan di media sosial tentang vaksin jangan ditanggapi apalagi dibagikan.

Semakin ditanggapi, semakin senang dan besar. Yang dirugikan adalah masyarakat sendiri," jelasnya.

Saat ditanya mengenai tindakan tegas apa yang akan dilakukan Satgas Imunisasi terkait penyebaran informasi vaksin palsu, vaksin haram, dan sebagainya, Soedjatmiko mengatakan, "Tidak. Itu tugas polisi atau Menkominfo (menindak tegas pelaku penyebar dan pembuat berita)."

Penyebaran informasi ini merugikan masyarakat, karena banyak yang terpengaruh dan orangtua pun tak mau anaknya divaksinasi atau tidak lengkap imunisasinya.

BACA JUGA: Hati-hati! Kebiasaan Ini Picu Moms Cepat Pikun, No. 5 Banyak Dilakukan

"Orangtua kalangan sosioekonomi bawah yang terpengaruh isu jahat sehingga tidak mau divaksinasi atau tidak lengkap imunisasinya mengakibatkan 1200 lebih anak dirawat di RS dan 44 anak meninggal karena difteri, karena dijerumuskan oleh penyebar isu jahat tersebut,"

"Semakin banyak anak tidak diimunisasi akan terjadi wabah lagi, sehingga akan banyak anak Indonesia meninggal karena orangtuanya terpengaruh isu tersebut," pungkasnya.