Selama 9 Tahun Andien Tidak Makan Nasi Sampai Kawa Ikut, Berikut Penjelasan Dokter

By Anisyah Kusumawati, Senin, 13 Agustus 2018 | 19:05 WIB
Andien dan Kawa (Instagram)

Nakita.id – Menjadi makanan pokok bagi bangsa Indonesia, nasi merupakan pangan karbohidrat yang begitu familiar.

Bahkan ada sebagian orang yang menganggap bahwa selama belum makan nasi, sama artinya dengan belum makan.

Namun hal itu rupanya tidak berlaku bagi Selebriti papan atas Indonesia, Andien Aisyah.

BACA JUGA : Saatnya Makan Siang Nikmat Dengan Seporsi Ikan Mujair Goreng Sagu

Andien menceritakan pengalamannya tersebut dalam interview eksklusif di acara Buumi Playscape Mengajak Keluarga Indonesia Lebih Memperhatikan 1000 Hari Pertama Kehidupan di Jakarta, ditulis Agustus 2018.

“Aku udah dari 2009 gak makan nasi, bukan gak makan karbo ya, tapi gak makan nasi aja, karbo tetap makan,” ujar Andien.

Rupanya Andien memang sudah memiliki kebiasaan sejak 9 tahun lalu untuk mengganti asupan karbohidratnya dengan memakan ubi maupun kentang.

BACA JUGA : Hati-hati, 3 Hal Ini Bikin Orang Indonesia Rentan Terkena Diabetes!

Ia memiliki alasan tersendiri untuk tak lagi mengonsumsi nasi.

“Nasi mengandung gula tinggi banget, aku dasarnya ingin membatasi gula, tidak mengonsumsi berlebihan gula tadi,” ujar Andien kembali.

Kebiasaannya ini rupanya juga memengaruhi pola makan Kawa, sang anak.

Andien mengaku bahwa awalnya Kawa pun tidak mengonsumsi nasi, karena memang di rumah tidak terhidang dan kedua orangtuanya tidak mengonsumsinya.

Namun kini sudah Kawa sudah terbiasa mengonsumsi nasi.

BACA JUGA : Svarga Susah Belajar, Donita Tak Ingin Memaksa Karena Takut Trauma

“Tadinya kan Kawa memang tidak biasa makan nasi. Tapi pernah kejadian begitu makan di luar, ada nasi, Kawa suka, ya buat aku sih gapapa juga,” ujar Andien menceritakan.

Pada kesempatan yang sama, pengalaman Andien tersebut langsung ditanggapi oleh seorang dokter gizi klinik, dr. Jualita Surapsati, Sp.GK.

“Bener kok kata Andien, makan nasi sebenarnya kan memang untuk memenuhi karbohidrat, it's ok, tapi yang penting ada pengganti kayak umbi-umbian. Karbohidrat itu mutlak diperlukan, tapi bukan berarti harus nasi,” ujar dokter Jualita.