Waspadai Tanda Dermatitis Atopik pada Kulit Bayi yang Berbahaya

By Anisyah Kusumawati, Kamis, 16 Agustus 2018 | 15:30 WIB
Dermatitis Atopik Bayi (sammariebasra-hospital.com)

Nakita.id - Penyakit kulit pada bayi berupa eksim bisa terjadi dalam beberapa bentuk, salah satunya ialah Dermatitis Atopik.

"Dermatitis Atopik (DA) atau eksim atopik merupakan penyakit kelainan kulit tersering terutama pada bayi.

Sebenarnya banyak sekali jenis eksim, bisa ratusan tapi yang memiliki angka kejadian sering ada dua yakni eksim atopik dan dermatitis popok," ujar dr. Matahari Arsy, SpKK dari Bamed Skincare pada acara Seminar Media Bamed Skincare di Jakarta (16/08).

BACA JUGA: Benarkah Lingkungan Anak Terlalu Steril Jadi Gampang Terkena Alergi dan Dermatitis?

Menurut dr. Matahari, seorang bayi maupun anak yang mengalami DA ini memiliki beberapa tanda atau gejala.

Beberapa gejala tersebut antara lain :

- Kulit kering

- Kemerahan

- Bersisik

- Gatal

Gejala tersebut terjadi bersamaan pada satu area maupun beberapa tempat seperti di wajah, leher, lipatan siku atau lutut, pergelangan kaki.

Acara Seminar Media Bamed Skincara

Kondisi ini tentunya membuat bayi menjadi tidak nyaman ya Moms karena rasa gatal yang berlebih, sehingga bayi bisa jadi rewel.

Namun tak hanya itu saja, DA juga bisa berakibat fatal lainnya pada bayi.

DA rupanya bisa mengakibatkan tekanan dan beban pada keluarga, memengaruhi pola makan bayi, serta biaya kesehatan maupun pengobatan.

BACA JUGA: Dirias dengan Make Up Freckles, Jessica Iskandar Banjir Pujian

Pada banyak kasus, DA juga bisa menjadi tanda awal suatu alergi sebelum asma dan rhinitis di kemudian hari.

Penyebab dari dermatitis ini merupakan multifaktor, sehingga tak bisa dikatakan bahwa penyebabnya ialah satu hal saja.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, DA terjadi akibat interaksi multifaktoral yaitu faktor genetik atau keturunan, lingkungan, gangguan fungsi sawar (pelindung) kulit, faktor imunologik, dan infeksi.

Lalu apakah DA ini bisa disembuhkan?

"Dermatitis Atopik ada kaitannya dengan genetik, kelainan kulit ini terjadi seumur hidup namun tetap bisa dikontrol. Harapannya memang bisa terkontrol terus," ujar dr. Matahari.

Dokter Matahari juga menuturkan, DA yang terdeteksi secara lebih dini tentunya bisa ditangani dan dikontrol lebih baik, bila Si Kecil memiliki bakat dari kedua orangtuanya.

Oleh karena itu, kesediaan orangtua untuk membawa bayi yang memiliki gejala di atas ke fasilitas kesehatan menjadi penting untuk dilakukan.