Putrinya yang masih berusia 6 tahun itu pun berbelanja maianan secara online menggunakan akunnya.
Sang ibu pun tak tahu apa yang telah terjadi hingga ia mengecek akun Amazonnya.
Ketika Catherine memeriksa pesanan Amazon di hari lainnya, dia diperingatkan pada daftar mainan yang telah dikirim ke rumahnya.
"Ketika aku meninggalkan ruangan, dia menjadi bertingkah heboh dan memesan mainan yang disebut 'Koleksi Barbie',” terangnya.
BACA JUGA: Lihat Anaknya Bersin, Sandra Dewi Langsung Panik dan Hubungi Dokter
Tanpa sepengetahuan Catherine, Katelyn telah memesan Barbie, game, dan mainan lain seharga $ 400 atau sekitar Rp 5,8 juta.
“Saya melihat beberapa item yang tidak saya kenali dan saya dapat membatalkannya,” kenangnya.
"Tapi kemudian, ketika aku terus mencari, ada dua atau tiga halaman barang yang sudah dikirimkan!" tambahnya.
Kemudian, keesokan paginya ketika keluarga kembali dari jalan-jalan, sekelompok kotak diturunkan di jalan masuk keluarga.
Ternyata, Katelyn cukup pintar untuk memilih pengiriman dua hari!
“Itu sangat lucu jadi kami harus mengambil foto,” kata Catherine.
"Wajahnya sangat mengekspresikan itu semua!"
Alih-alih mengirimkan mainannya kembali, Catherine ingin menggunakan pengalaman itu untuk menunjukkan kepada putrinya sebuah pelajaran dalam kedermawanan dan saling berbagi.
Jadi keluarga itu mengunjungi Rumah Sakit Anak Pratama di Salt Lake City dan menyumbangkan mainan Katelyn kepada anak-anak yang di fasilitas tersebut.
BACA JUGA: Adu Panco, Stefan William Kalahkan 8 Orang Lawan yang Menantangnya
Catherine mengatakan Katelyn pernah menjadi pasien di rumah sakit sebagai bayi, selama seminggu setelah dia lahir.