Nakita.id - Berbagai perlombaan diselenggarakan untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-73.
Perlombaan demi perlombaan merupakan upaya untuk meramaikan HUT RI ke-73.
Salah satu lomba yang kerap diikuti dan selalu dilestarikan hingga kini yaitu lomba Panjat Pinang.
BACA JUGA: Naysilla Mirdad Hadiri Upacara di Istana Bereng Kekasih, Wow! Begini Penampilan Mereka!
Cara permainannya selain menantang, juga menghibur penonton.
Bagaimana tidak seru dan menghibur, perlombaan panjat pinang ini, sebuah pohon pinang yang tinggi dan batangnya dilumuri oli atau pelicin, kemudian si pemain saling bekerjasama untuk mencapai puncak pohon yang biasanya sudah digantungkan berbagai hadiah.
Dengan bahasa lain, untuk sampai meraih hadiah yang digantung tidak mudah, walau bekerja sama, tapi akan banyak kegagalan yang terjadi.
Dibalik keseruan dan hiburan yang disuguhkan peserta panjat pinang pada penonton, tak banyak yang tahu lomba panjat pinang bukanlah lomba asli yang berakar dari masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Menuju Asian Games 2018, Atlet Indonesia Aries Susanti Jadi Juara Dunia Panjat Tebing
Panjat pinang berasal sejak zaman penjajahan Belanda, yang zaman dahulu disebu De Klimmast.
BACA JUGA: Kate Middleton Pakai Sepatu dengan Harga Murah, Bahkan Rakyat Biasa Bisa Beli!
Permainan panjat pinang dahulu selalu diadakan oleh Belanda dalam acara-acara besar mereka.
Berbagai hajatan besar yang biasanya menggunakan lomba panjat pinang antara lain pernikahan.
Meski yang mengadakan adalah Belanda, tetapi para pemainnya merupakan orang-orang pribumi.
Panjat pinang juga merupakan permainan yang sangat dikenal di China.
Permainan ini biasanya hanya dipakai pada berbagai festival yang berkaitan dengan hantu.
Sayang, pada masa Dinasti Wang, perlombaan panjat pinang sempat ditentang karena selalu memakan korban jiwa.
BACA JUGA: Gemas! Begini Aksi Gempita Saat Mengikuti Lomba Makan Kerupuk
Meski begitu, tradisi permainan ini masih sering dipakai di China, khususnya Taiwan.
BACA JUGA: Hanya Memijat di Wajah, Begini Cara Menyingkirkan Flu dalam 5 Menit!
Di Indonesia, perlombaan ini dijadikan lomba tradisi asli Indonesia, padahal kenyataannya, bukan asli Indonesia.
Perlu diketahui juga, sejak zaman penjajahan hingga kini, panjat pinang sudah banyak bertransformasi. Baik itu peraturannya hingga besarnya hadiah.
Inilah berbagai transformasi panjat pinang dari sejak masuk ke Indonesia hingga masa kini.
Panjat pinang 1890
BACA JUGA: Dikabarkan Jalani Operasi Plastik, Intip Wajah Baru Roy Kiyoshi Sampai Ia Tutup Kolom Komentar
Karena masuk pada zaman penjajahan, panjat pinang sudah ada sejak 1890.
Foto di atas merupakan foto lomba panjat pinang yang berada di depan klenteng Hok An Kiong, Surabaya.
Dibawa oleh masyarakat Tionghoa yang menetap di tempat tersebut.
Oleh Belanda, 1915 hingga 1930
BACA JUGA: Dibawa dari Monas, Begini Prosesi Arak-arakan Duplikat Bendera Pusaka ke Istana Negara
Panjat pinang juga dijadikan alat oleh penajajah Belanda untuk masyarakat Hindia Belanda saat itu.
Di era tersebut, bukan peralatan dapur yang jadi rebutan, melainkan kain, pakaian sampai penutup kepala.
BACA JUGA: Bukannya Bersih, Keramas dengan Sampo Setiap Hari Malah Bisa Berbahaya
Foto di atas juga diadakan oleh Tropenmuseum, Belanda yang diikuti masyarakat Makassar saat 1930.
Panjat pinang 1962
BACA JUGA: Agar Bisa Hidup Bersama Selingkuhan, Perempuan Ini Penggal Kepala dan Kubur Tubuh Suaminya
Indonesia mulai mengadakan panjat pinang yang dibawa masyarakat Belanda dan China di Jakarta sebagai peringatan HUT RI ke-17.
Indonesia awalnya mengadakan panjat pinang dengan anggota masyarakat Indonesia sendiri pada 1962.
Panjat pinang era 2000-an
Makin berkembang dan bertransformasi, Indonesia makin memperbaharui berbagai perlombaannya.
Salah satunya seperti panjat pinang di foto tersebut.
BACA JUGA: Peringatan 17 Agustus, Vicky Shu Ingat Momen Lucu Tahun Lalu di Jepang