Anaknya Sukses Jadi Bupati, Perempuan Ini Masih Pilih Jadi Penjual Sayur!

By Rosiana Chozanah, Sabtu, 18 Agustus 2018 | 21:34 WIB
Orangtua Bupati TTU (Kompas.com)

Nakita.id - Seorang ibu tentu akan melakukan apa saja demi kebahagiaan sang anak.

Beberapa juga akan banting tulang demi keberhasilan sang anak.

Bahkan jika sang anak sudah sukses pun, seorang ibu tidak ingin menyusahkan sang anak dengan meminta uang kepada mereka, meski sebenarnya sang anak sama sekali tidak keberatan. 

Inilah yang terjadi pada seorang ibu Bupati Timor Tengah Utara (TTU) , Nusa Tenggara Timur (NTT), Raymundus Sau Fernandez.

BACA JUGA: Cantiknya Putri Wakil Bupati Jayawijaya Papua yang Gelar Pernikahan Mewah di Jakarta

Ibunya yang bernama Margaretha Hati Manhitu memutuskan untuk tetap berjualan sayur meski anaknya sudah menjadi seorang Bupati.

Perempuan berusia 78 tahun tersebut selalu berpenampilan sederhana.

Margaretha di depan rumahnya

Mengenakan kain sarung dan baju blouse kuning tanpa alas kaki, Margaretha selalu duduk di depan teras rumahnya di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti, TTU.

Ia selalu menggelar karung putih dan bakul berisikan buah asam kering.

Margaretha ditemani oleh kedua cucu dan seorang kerabatnya saat sedang mempersiapkan sayuran yang akan dijualnya.

Asam kering yang Ia kumpulkan dari pohon dekat rumahnya dibersihkan di rumah lalu dijualnya ke langganannya.

Hasil dari jualannya tersebut digunakan oleh Margaretha untuk membiayai kehidupannya sehari-hari bersama suaminya, Yakobus Manue Fernandez berusia 84 tahun.

Pekerjaannya sebagai seorang penjual sayur, sudah Ia lakukan sejak Raymundus masih kecil.

Saat berjualan asam, Margaretha akan ditemani oleh suaminya.

BACA JUGA: Datang dari Korea, Orangtua Lee Jeong Hoon Hadiri Perayaan 100 Hari Cucunya

Selain sebagai penjual asam, Margaretha yang tinggal bersama putri dan menantunya menjual sayur di pasar dan mengelola sawah milik mereka.

Ia mengaku bahwa selama ini putranya seorang Bupati tersebut sudah berulang kali melarang kedua orangtuannya untuk berjualan sayur.

"Saya sudah larang, tapi mama tetap tidak mau karena mama bilang kita sudah tanam di kebun, jadi hasilnya harus dijual," kata Raymundus.

Namun orangtuanya tidak mau karena takut merasa menjadi beban.

"Kami tidak mau membebani anak kami karena dia itu kerja untuk masyarakat banyak. Saya kerja dengan suami saya untuk makan sehari-hari," kata Margaretha melansir Kompas.com.

Selain sebagai seorang Bupati, Raymundus pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD TTU di usia 25 tahun.

Dengan segudang prestasi politik dan jabatan yang dimiliki putra sulungnya itu, tentu Margaretha bisa saja dengan mudah mendapatkan fasilitas mewah. 

Walaupun anaknya telah sukses, Ia selalu berpesan kepada putranya untuk bekerja dengan baik untuk rakyat.

"Saya selalu pesan buat anak saya untuk kerja yang baik untuk rakyat dan jaga nama baik keluarga," ucapnya.

Namun Raymundus selalu bangga kepada orangtuanya itu karena mereka pekereja keras dan bertanggung jawab dengan pekerjaannya.

BACA JUGA: Tinggal Kulit dan Tulang, Bocah 4 Tahun Hampir Mati Kelaparan Karena Ulah Orangtua!