Nakita.id - Tanggal 17 Agustus lalu, seorang pelajar asal Nusa Tenggara Timur sukses membuat warganet takjub.
Yohanes Gama Marsschal (13) atau biasa dipanggil Joni, dengan gagah berani memanjat tiang bendera setinggi 15 meter.
Aksi beraninya tersebut dilakukan karena tiba-tiba tali bendera tersangkut saat akan dikibarkan di Pantai Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
BACA JUGA: Duduk di Atas Lamborgini, Joni Dari NTT Diberi Segepok Uang Oleh Hotman Paris, Segini Nominalnya!
Saat kejadian berlangsung, sebenarnya Joni sedang dalam keadaan sakit dan beristirahat di pos kesehatan.
Namun, ketika Joni mendengar tali penggerek bendera tersangkut, secara spontan Ia memanjat dan memperbaiki tali tersebut.
Aksinya mendapat apresiasi yang sangat tinggi dari warganet dan Imam Nahrowi, selaku Menteri Pemuda dan Olahraga.
Bahkan, Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Raja Erizman berjanji membedah rumah kediaman Joni dan orang tuanya, Fahik Marsal dan Lorensa Gama.
Dikutip dari iDea, ternyata selama ini Joni menempati rumah yang sangat sederhana.
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Dua Gempa Guncang NTB Berpusat di Lombok Timur, Ini Penjelasan BMKG!
Tampak dari depan, rumah Joni terbuat dari material bambu pada bagian dinding dan seng pada bagian atap.
Terdapat teras di bagian depan rumahnya sebagai tempat duduk santai.
Bila dilihat dari samping, tampak jelas bahwa rumah Joni menggunakan material batako hanya sekitar 1 meter di atas permukaan tanah.
Selebihnya, rumah tersebut menggunakan material bambu.
BACA JUGA: Ini Dia Tampang Stuntman Jokowi di Pembukaan Asian Games 2018, Sering Ajak Anaknya Saat Beraksi
Untuk tiang rumahnya saja hanya menggunakan kayu kecil sederhana.
Kondisi kamar Joni juga tak kalah sederhana.
Lantai kamarnya terbuat dari semen.
Untuk tidur, Joni hanya menggunakan tempat tidur berbahan kayu.
Tampak ada perabot seperti lemari kecil sebagai tempat menyimpan baju.
Wah, meski selama ini hidup sederhana, Joni memiliki jiwa nasionalis yang tinggi.
Kami bangga padamu, Joni!