Jangan Sepelekan, Dads Lakukan Langkah Finansial Ini di Usia 40 Tahun

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Rabu, 22 Agustus 2018 | 13:15 WIB
Mengatur keuangan (dok. pexels.com)

Nakita.id – Setiap orang tentu ingin hidup sukses dan bahagia, salah satu langkah yang harus dilakukan dengan cermat yaitu dalam hal keuangan.

Bagi kebanyakan orang, aman secara finansial adalah indikator kesuksesan, namun masih banyak yang merasa kesulitan memenuhi harapan tersebut.

Menginjak usia 40 tahunan, masih banyak yang merasa jauh dari kata “aman” secara finansial di tengah kebutuhan yang makin kompleks.

Dilansir dari laman DMarge, Dads sebaiknya melakukan langkah berikut ini untuk mengatasi masalah keuangan yang mengintai:

BACA JUGA: Mengenal Kakebo, Solusi Cerdas Menabung ala Jepang Untuk Stay At Home Moms

Buat perencanaan

Pada usia kepala empat, pria biasanya sudah tak lagi memikirkan uang untuk kesenangan diri sendiri.

Prioritas utama kala itu adalah keluarga, termasuk pendidikan anak, cicilan, dan investasi untuk pensiun.

Menurut Luke Laretive, penasihat kekayaan pribadi senior, sejak muda seharusnya kita sudah membuat perencanaan finansial.

Jika kita merasa kewalahan oleh pengaturan keuangan, berkonsultasi pada pakar keuangan.

“Tips manajemen keuangan penting untuk kelompok usia ini, termasuk menyimpan dana darurat, menambah dana asuransi, mengontrol keuangan dan melunasi cicilan,” paparnya.

BACA JUGA: Peluncuran Kampanye #LebihBaik Sekarang, Penting Merencanakan Keuangan Sejak Dini

Jangan terlalu fokus merencanakan pensiun

Kebanyakan pria berusia empat puluhan sudah menantikan masa pensiun, kebanyakan Dads terlena bahwa dana bantuan pensiun yang didapat hanya cukup untuk sementara.

Jika Dads tak memiliki bisnis lain, maka dana bantuan pensiun tentu akan lenyap begitu saja tanpa diduga.

Untuk itu, sebaiknya jangan menjadikan pension sebagai perencanaan utama karena hal itu tak bisa menjadi sandaran utama untuk membiayai kebutuhan sehari-hari dalam jangka panjang.

“Jika kita merasa tidak cukup untuk menjalani kualitas hidup yang diinginkan dalam masa pensiun, maka bekerjalah lebih keras untuk membangun kesejahteraan diri,” papar Laretive.

Minimalisir risiko

Setelah bekerja keras, kini saatnya kita untuk berinvestasi.

Namun, kita juga harus mempertimbangkan risikonya.

“Ini akan membatasi kemungkinan krisis finansial yang menguras tabungan pensiun sebelum waktunya tiba,” papar Laretive.

BACA JUGA: Waspada Moms, 5 Masalah Keuangan Ini Berpotensi Hancurkan Pernikahan!

“Jika kita saat ini berusia 40 tahun, kita masih memiliki setidaknya 15-20 tahun hingga usia pensiun untuk bisa mengambil risiko investasi dalam jumlah sedang,” ia menambahkan.

Bagi Dads yang memiliki tanggung jawab cicilan mungkin merasa sulit untuk memutuskan apakah akan berinvestasi atau segera melunasi semua utang-utangnya, untuk itu penting untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan.

Memanfaatkan ekuitas rumah

Cara ini mungkin tampak menarik bagi banyak orang.

Secara sederhana, ekuitas rumah adalah pemilik rumah meminjam ekuitas rumah berdasarkan perbedaan antara ekuitas rumah dengan nilai rumah saat ini.

Jika pinjaman tidak lunas, rumah bisa dijual untuk melunasi sisa utang.

Utamakan kesehatan daripada kekayaan

Kesehatan adalah faktor penting, terutama bagi pria dengan usia yang tak lagi muda.

Seiring bertambahnya usia, pengobatan medis bisa menjadi pengeluaran terbesar.

Untuk itu selain menerapkan pola hidup sehat, usahakan Dads menjaga tubuh tetap bugar serta lakukan upaya antisipasi dengan mengutamakan asuransi kesehatan.