Sesali Perceraiannya, Perempuan Ini Bagikan Tips Hubungan Langgeng

By Rosiana Chozanah, Rabu, 22 Agustus 2018 | 15:45 WIB
Ilustrasi pasangan (iStockphoto)

Nakita.id - Seorang perempuan bernama Alexandra membagikan kisah rumah tangganya yang ia bangun selama dua tahun belakangan.

Perempuan berusia 26 tahun tersebut menyatakan bahwa dirinya sudah bercerai, dan ia mengungkapkan sudah belajar banyak hal dari kisah rumah tangganya.

Meski hanya 2 tahun, ternyata banyak hal terjadi dan pada akhirnya hubungan dirinya dengan suami terputus.

BACA JUGA: Terima Rumah Tangganya Berakhir, Tapi Sule Masih Tolak 3 Alasan Perceraian dari Lina!

Berikut kisahnya yang ia bagikan melalui Brightside.

Ia ingin kejadian yang dialaminya bisa menjadi pembelajaran kita semua.

  1. Orang tidak berubah

Menurutnya, orang dapat tumbuh dewasa, beradaptasi atau mengalihkan perhatian mereka untuk sementara waktu, tetapi jika pasangan berusia lebih dari 15 tahun, mereka tidak akan berubah.

Pilihannya hanya Moms menerima orang itu apa adanya, atau tidak sama sekali.

Salah satu kesalahan terbesar yang Alexandra buat adalah berharap bahwa pasangannya dan dirinya akan berubah.

Ini adalah kesalahan yang seharusnya tidak pernah dilakukan.

Menurutnya, ini adalah kesalahan terbesar nomor satunya.

Pasangan adalah orang dewasa dengan kepribadian yang terbentuk, jadi jangan mencoba mengubah diri sendiri atau membuat pasangan melakukannya untuk Moms.

Tarik napas dalam-dalam, tersenyum, dan pikirkan apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu.

Ia dan sahabatnya hanya berbicara satu sama lain tentang masalah yang dihadapi.

Jika Moms benar-benar mencintai pasangan, kekurangan mereka tidak akan menyakiti atau membuat Moms stres.

Namun, jika mereka membuat Moms stres, tentu Moms sudah tahu apa yang harus dilakukan.

  1. Melakukan hal bersama-sama

Dalam kasus ini, Alexandra memberi contoh seperti sang suami sangat menyukai tempat yang bersih dengan penambahan beberapa rak, dan ia juga tahu bahwa Moms menyukai kulkas yang terisi penuh.

Namun sayangnya, Moms tidak senang membersihkan sama halnya dengan Dads yang tidak suka berbelanja.

Dan tentunya dengan hal ini kita tahu cara terbaik adalah dengan berbelanja bersama untuk kebutuhan tersebut.

Menurut Alexandra, dengan perhatian kecil inilah yang justru dapat memperkuat hubungan suami istri.

Beda halnya dengan jika Moms selalu membersihkan kamar mandi, namun Dads tidak perhatian membelikan apa yang Moms butuhkan.

Hal ini hanya membuat pernikahan tidak bahagia.

BACA JUGA: Ibu Rumah Tangga Kini Bisa Gadai Tupperware di Pegadaian, Ini Syaratnya

  1. Jangan mencoba melakukan semua hal sekaligus

Hanya karena Moms dapat melakukan banyak hal, bukan berarti Moms tidak membutuhkan pertolongan Dads.

Jangan menolak suami untuk membuka kaleng, membawa tas berat, mengganti bola lampu, dan sebagainya.

Alexandra bercerita bahwa dirinya selalu mencoba melakukan semua hal seorang diri sehingga ia mencoba untuk mengendalikan semuanya.

Ini merupakan hal yang buruk.

Kemampuan untuk membiarkan seseorang melakukan sesuatu untuk kita adalah keterampilan yang paling penting ketika harus membangun rumah tangga.

Pertama, bagilah tugas-tugas rumah: seseorang mengubah bola lampu, seseorang membuang sampah, dan seseorang membuat sarapan atau mencuci.

Kedua, jangan memberikan saran dan menawarkan bantuan kecuali diminta.

Belajar menikmati kontrol dan membiarkan pria bekerja dengan baik.

  1. Diam tidak membantu

Sebagai orang yang sangat banyak bicara, Alexandra pikir hukuman terburuk untuk pasangan adalah diam.

Setelah bertengkar, Alexandra berhenti berbicara dan menunggu suaminya mengambil tindakan.

Ini karena ia berasumsi sang suami akan ditanya mengapa dirinya diam. Ini salah!

Tidak peduli seberapa tersinggung Moms, dan tidak peduli seberapa besar marahnya, tarik napas dalam-dalam dan beri tahu pasangan apa yang mengganggu Moms.

Tidak ada yang lebih penting dari memberi penjelasan!

Alexandra memiliki begitu banyak contoh bahwa diam mempunyai banyak tafsiran oleh orang lain.

Diam bukanlah solusi, itu hanya memperburuk keadaan.

  1. Emosi dapat menghancurkan semuanya

Sebelum menjadi sangat emosional dan mengatakan banyak hal yang akan Moms sesali, berhitunglah sampai 10.

Dalam waktu 10 detik tambahan ini memungkinkan kemarahan Moms (yang tidak membiarkan Moms berpikir jernih) pergi dan melihat orang yang dicintai di depan.

Waktu 10 detik ini akan memberi Moms waktu untuk menemukan kata-kata yang diperlukan dalam mengekspresikan pikiran.

Dan yang terpenting adalah mencoba mengontrol emosi.

BACA JUGA: Sering Rayu Gadis Lain, Hotman Paris Bocorkan Alasan Rumah Tangga Awet