Deteksi Dini Kanker Usus Besar, Gejalanya Sering Disepelekan

By Anisyah Kusumawati, Jumat, 24 Agustus 2018 | 15:53 WIB
Deteksi dini kanker usus besar (iStockphoto)

Nakita.id - Menurut Yayasan Kanker Indonesia, lebih dari 35% kanker usus besar terjadi di usia produktif, yakni kurang dari 40 tahun.

Kanker jenis ini biasanya terjadi di usus besar hingga dubur.

Kanker timbul melalui imteraksi kompleks antara faktor genetik dengan faktor lingkungan.

BACA JUGA : Cegah Kanker Usus Anak dengan 8 Makanan Ini

Timbul perlahan, banyak orang yang akhirnya mengabaikan atau bahkan menyepelekan tanda-tanda penyakitnya.

Padahal bila tak segera ditangani, kanker ini bisa mengancam jiwa.

Untuk mengantisipasinya, mari kenali berbagai tanda penyakit ini.

Terdapat dua tanda khas dari kanker jenis ini, antara lain :

- Perubahan pada tinja

Biasanya penderita akan mengalami tinja yang bercampur darah dan lendir atau lebih dikenal juga dengan bloody stool.

BACA JUGA : Mengidap Hepatits B, Pengasuh Tertangkap Sengaja Meminum Susu dari Botol Bayi

- Kebiasaan buang air besar yang berubah

Kebiasaan buang air besar menjadi berubah karena kanker ini.

Kondisi tersebut bisa seperti bentuk tinja yang kadang encer atau kadang keras.

Intensitasnya pun bisa berubah seperti bisa lebih sering atau malah lebih susah buang air besar.

Terdapat cara deteksi dini yang bisa dilakukan.

Pemeriksaan yang direkomendasikan tersebut antara lain : 

- Pemeriksaan colok dubur sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin

- Pemeriksaan tes darah dan samar pada tinja di laboratorium mulai usia 50 tahun

BACA JUGA : Aksi Gempi Ini Bikin Gemas Warganet, Begini Reaksi Gisel!

- Pemeriksaan dengan alat yang dimasukkan ke dalam dubut (kolonskopi) dimulai pada usia 50 tahun.

Bila hasil pemeriksaan bersifat negatif, pemeriksaan rutin bisa dilakukan setiap 3-5 tahun.

Yuk mulai deteksi dini dan peka terhadap gejalanya.