Catat! Ini Orang-orang yang Berisiko Kanker Kelejar Getah Bening

By Anisyah Kusumawati, Sabtu, 25 Agustus 2018 | 12:38 WIB
Orang-orang yang berisiko terkena kanker limfoma (freepik)

Nakita.id - Kanker kelenjar getah bening merupakan 1 dari 10 jenis kanker yang banyak terjadi di Indonesia, baik pada perempuan maupun laki-laki.

Kanker ini terjadi karena pertumbuhan yang berlebihan dari sistem kekebalan tubuh atau sel limfosit.

Jenis kanker ini uga dikenal dengan istilah Limfoma Non-Hodgkin (LNH) dan Limfoma Hodgkin (LH).

BACA JUGA : Waspada, Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening Seperti Aldi Taher Ini Sering Tak Disadari

Berbeda dengan jenis kanker pada umumnya, kanker ini bisa terjadi di bagian tubuh mana saja.

Hal ini tentunya karena kelenjar getah bening terdapat di banyak tempat di dalam tubuh.

Kanker jenis ini termasuk berbahaya mengingat gejalanya bisa nampak maupun tak nampak karena tidak semua kejadian kanker terdapat benjolan yang dirasakan.

Sebagaimana kanker lainnya, kanker jenis ini pun bisa terjadi pada siapa pun, namun tetap terdapat faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan kejadian.

1. Penderita penyakit autoimun

Penderita penyakit autoimun dikaitkan erat dengan kemungkinan menderita kanker ini.

Beberapa penyakit tersebut antara lain lupus dan rheumatoid arthritis.

BACA JUGA : Gempita Main Sama Xabiru, Warganet: Wah, Rafathar Tertikung

2. Penderita HIV

Penderita HIV pun dikaitkan dengan kanker jenis ini. Hal ini karena kekebalan tubuh yang sangat rendah berakibat pada kejadian kanker ini.

3. Konsumsi makanan tak sehat

Mengonsumsi makanan yang tidak sehat seperti tinggi lemak hewani yang berlebihan bisa meningkatkan risiko.

4. Sering terpapar sinar UV

5. Perokok

BACA JUGA : Genap 2 Tahun, Chelsea Olivia Ungkapkan Perjuangan Menyapih Nastusha

6. Paparan zat berbahaya

Berbagai paparan zat berbahaya seperti herbesida dan pelarut organik meningkatkan risiko terjadinya kanker.

7. Usia

BACA JUGA : Menyanyi Lagu Indonesia Pusaka di Lombok, Andien Membuat Warganet 'Merinding'

Kanker ini kemungkinannya bisa lebih tinggi pada seseorang dengan usia di atas 65 tahun.

Pencegahan kanker jenis ini dilakukan dengan menghindari berbagai faktor risiko yang telah disebutkan di atas.(*)