Di Balik Kesegarannya, Ada Bahaya Tersembunyi dari Minum Es Teh!

By Nila Kusuma Pratiwi, Sabtu, 25 Agustus 2018 | 21:07 WIB
Bahaya minum es teh (pixabay)

Nakita.id - Jika Moms suka minum es teh, Moms harus tahu ini.

Meskipun ini adalah salah satu minuman sehat, ada bahaya tersembunyi.

Minum es teh bisa menyebabkan batu ginjal.

Laporan medis terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Urology menyatakan bahwa minum es teh dapat meningkatkan kemungkinan munculnya batu ginjal yang dapat memengaruhi kesehatan Moms.

BACA JUGA: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Setelah Minum Air Es!

Kalsium oksalat adalah senyawa yang ditemukan sangat tinggi dalam es teh dan akan menyebabkan batu ginjal berkembang di dalam tubuh Moms.

Peneliti menemukan bahwa es teh mengandung kadar oksalat tinggi, zat kimia yang mengarah pada pembentukan kristal kecil yang terbuat dari mineral dan garam yang ditemukan dalam urin.

Meskipun kristal ini biasanya tidak berbahaya, para peneliti memperingatkan mereka dapat menjadi cukup besar yang mengakibatkan penyumbatan pembuluh ginjal.

Sering mengonsumsi es teh mencegah tubuh kita mengeluarkan kalsium oksalat terakumulasi dan membentuk kristal di dalam tubuh.

BACA JUGA: Makanlah di Waktu Ini, Berpengaruh Besar dalam Menurunkan Berat Badan

Dr. John Milner, seorang instruktur di departemen urologi di Loyola University, Chicago Stitch School of Medicine, mengatakan penyebab paling umum dari batu ginjal adalah dehidrasi.

Di cuaca panas, saat oarang-orang berkeringat lebih banyak, mereka minum lebih banyak es teh dan berpikir itu akan membantu menjaga agar tetap terhidrasi.

Mereka tidak menyadari bahwa ini akan memperburuk keadaan.

Milner mengatakan, "Bagi orang-orang yang memiliki kecenderungan munculnya batu ginjal paling umum, es teh adalah salah satu hal terburuk untuk diminum".

BACA JUGA: Waspada! Jika Ginjal dalam Bahaya, Tubuh Akan Memberi 7 Tanda Ini

Batu ginjal berkembang perlahan dari waktu ke waktu. Dengan demikian, untuk melindungi kesehatan Moms yaitu mengatur jumlah es teh yang biasanya dikonsumsi. (*)