Nakita.id - Nama penyakit yang diberikan berdasarkan nama penemunya dr. Stevens dan dr. Johnson ini merupakan sindrom efek samping obat yang paling parah/buruk.
Kasus-kasus SSJ bisa disebabkan oleh reaksi terhadap obat antibiotik (obat sulfa dan penisilin), antikejang (misal, fenitoin) dan obat antinyeri termasuk yang dijual tanpa resep (seperti ibuprofen).
Reaksi ini dialami segera setelah anak mengonsumsinya.
Biasanya reaksi muncul tidak hanya karena pengaruh obat, melainkan ada faktor pencetus lain seperti infeksi virus yang memperberat gejala alerginya.
Reaksi muncul pada kulit dan terutama pada selaput lendir/mukosa, dengan gejala kulit dan selaput lendir melepuh, mengelupas, atau melenting seperti habis terbakar.
Awalnya gejala tersebut muncul di beberapa tempat saja kemudian meluas dari selaput mukosa yang melapisi mulut ke tenggorokan, dubur, kelamin, hingga mata.
Di daerah yang terpengaruh ini akan terasa sangat nyeri dan sakit.
Penderita pun mengalami demam.
Kondisi tersebut sangat rentan untuk terjadinya infeksi yang dapat menjadi penyebab kematian.
Baca Juga: Penyebab Diare Mulai dari Rotavirus hingga Bakteri Maka Ketahui 5 Penanganan Bayi Diare di Rumah
SSJ cukup berbahaya dan memerlukan pertolongan segera.
Kalaupun sembuh, sindrom ini dapat meninggalkan kecacatan berupa kebutaan, kerusakan paru, dan beberapa masalah lain yang tak dapat disembuhkan.