Sang Ibu Mengonsumsi Narkoba, Bayi Ini Meninggal Setelah Menyusui

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 30 Agustus 2018 | 13:22 WIB
ilustrasi bayi (KOMPAS.com)

Nakita.id - Merawat bayi memang harus dengan penuh kehati-hatian.

Sebab, bayi sangat rentan terhadap segala bahaya, daripada orang dewasa seusianya.

Akibat kurang berhati-hati, seorang perempuan harus kehilangan nyawa bayinya.

BACA JUGA: Polwan Susui Bayi Terlantar Tuai Pujian, Ini Aturannya Mendonorkan ASI

Seorang ibu diduga membunuh bayinya sendiri setelah memberikan ASI.

Di Bucks County, Pennsylvania, AS, jaksa penuntut mengatakan bahwa Samantha Jones (30), membunuh bayi laki-lakinya yang berusia 11 minggu, RJ, dengan cara menyusui saat menggunakan narkoba.

Menurut pengaduan pidana, RJ meninggal karena menelan "kombinasi obat fatal melalui ASI" dan dituduh melakukan pembunuhan kriminal.

Pengacara Samantha, Louis Busico, mengatakan bahwa Samantha benar-benar sangat mencintai bayinya dan tidak pernah bermaksud untuk menyakitinya (apalagi membunuhnya).

BACA JUGA: Selain Aprilia Manganang, Inilah Para Serda Cantik Pejuang Asian Games 2018, Ada yang Paspampres!

Menurut pernyataan tertulis, Samantha mengatakan kepada penyelidik bahwa sekitar tanggal 3 April dia mendengar RJ menangis.

Dia kemudian memberinya ASI, tetapi Samantha baru-baru ini mulai menggunakan susu formula karena dia khawatir bayinya tidak mendapatkan cukup susu dan susah tidur.

Dia saat itu terlalu lelah untuk membuat sebotol susu formula, oleh sebab itu dia memutuskan untuk memberinya ASI.

Tak lama setelahnya, Samantha kemudian tertidur.

BACA JUGA: Tak Mau Diceraikan, Seorang Profesor Bunuh Istri dan Anak Demi Selingkuhannya

Suaminya, Vincent McGovern, memberikan RJ susu formula dalam botol dan meninggalkannya bersama dengan Samantha.

Sekitar satu jam kemudian Samantha bangun dan panik ketika dia melihat RJ pucat dan hidung RJ mengeluarkan lendir berdarah.

Samantha dan ibunya, yang juga tinggal di rumah itu, menelepon 911 dan mulai CPR.

RJ dibawa ke rumah sakit dengan ambulans dan dinyatakan meninggal pada pukul 08:30 pagi.

Menurut Bucks County Coroner's Office, hasil otopsi mengungkapkan jejak metadon, amfetamin, dan metamfetamin yang ditemukan dalam darah bayi yang menyebabkan kematiannya.

BACA JUGA: Tak Disorot, Intip Konsep Unik Pernikahan Artis Ini yang Tanpa Make Up

Pernyataan tertulis lebih lanjut mencatat bahwa pemeriksa otopsi mengatakan "RJ mencerna kombinasi obat fatal melalui ASI."

Menurut pernyataan tertulis, Samantha mengatakan kepada para peneliti bahwa ia telah diresepkan metadon sejak kehamilan untuk membantu mengelola kecanduannya terhadap obat penghilang rasa sakit opioid, tetapi tidak ada penyebutan obat lain.

Para peneliti mengatakan mereka menguji botol yang terakhir digunakan untuk memberi mimum RJ, serta kaleng susu formula, dan tidak menemukan jejak obat terlarang.

Dalam siaran pers, Wakil Jaksa Wilayah Bucks Kristin M. McElroy mengatakan adalah mungkin bahwa Samantha dapat menghadapi tuntutan pembunuhan yang membawa hukuman seumur hidup.

BACA JUGA: DJ Kelas Dunia, Marshmello Terkena Efek 'Masuk Pak Eko', Unggahannya Diserbu Warganet Indonesia

Kantor kejaksaan tidak menawarkan komentar tambahan.

Sejak penangkapannya, Busico mengatakan, kliennya "benar-benar dalam keadaan depresi."

Ketika ditanya tentang penggunaan obat amphetamine atau methamphetamine oleh Samantha, Busico tidak mau berkomentar. 

(Artikel ini pernah tayang di KOMPAS.com dengan judul Menyusui Setelah Gunakan Narkoba, Ibu Ini Kehilangan Bayinya dan Terancam Penjara Seumur Hidup)