Putra Ahmad Albar Meninggal Karena Liver, Makanan Ini Bisa Jadi Pemicunya

By Maharani Kusuma Daruwati, Kamis, 30 Agustus 2018 | 18:53 WIB
Makanan yang dapat memicu penyakit liver seperti yang diderita Faldy Albar (Nakita.id/Kolase)

Nakita.id - Penyanyi senior Ahmad Albar kini tengah dirundung duka.

Putra ketiga rocker legendaris ini, Fadly Albar dikabarkan meninggal dunia pada Rabu  (29/8/2018).

Fadly dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta.

BACA JUGA:Haru, Ibunda Faldy Albar Hanya Bisa Saksikan Pemakaman Putranya Lewat Video Call

Adik Ahmad Albar, Camelia Malik mengungkapkan hal yang menyebabkan keponakannya meninggal.

Menurut Camelia, keponakannya ini meninggal karena penyakit liver yang telah dideritanya dan ia pun masih dalam perawatan dokter.

Penyakit liver memang salah satu penyakit yang cukup berbahaya dan mematikan, Moms.

Timbulnya penyakit liver atau penyakit hati ini dapat dikarenakan berbagai faktor, salah satunya adalah makanan.

Makanan dan liver berhubungan erat karena liber adalah kelenjar pencernaan terbesar yang mengolah dan menyimpan nutrisi dari makanan.

Sehingga zat-zat apa pun yang masuk ke dalam tubuh, terutama dari saluran pencernaan dapat mempengaruhinya.

Menurut Brown Biomedical Department, diet yang tidak sehat akan mengarah pada keadaaan perlemakan hati, kanker hati, sirosis, gagal hati, atau pembesaran hati.

Untuk itu agar tak terserang penyakit liver, Moms harus menjaga pola makan dan menghindari makanan-makanan yang bisa memicu penyakit tersebut.

Berikut adalah daftar makanan yang dapat membahayakan liver.

1. Makanan dengan kadar kolesterol tinggi

Kadar kolesterol yang tinggi adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiko penyakit liver.

Kolesterol adalah salah satu jenis lemak yang hanya bisa didapatkan pada produk-produk hewani dan paling banyak terkandung dalam daging merah berlemak, udang, kuning telur, krim, butter, dan jeroan.

MayoClinic merekomendasikan untuk membatasi konsumsi produk-produk hewani dan memperbanyak konsumsi produk nabati, seperti biji-bijian, sereal, buah dan sayur untuk menurunkan kadar kolesterol dan risiko penyakit liver.

2. Makanan berlemak

Makanan dengan kadar lemak tinggi berkontribusi terhadap naiknya kadar kolesterol, tingginya kadar trigliserida, dan kegemukan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih, sekaligus faktor pemicu kerusakan liver.

Contoh makanan dengan kadar lemak tinggi adalah shortening, butter, margarin, daging berlemak, krim, keju, kulit ayam, gorengan, salad dengan krim, roti, kue-kue manis, pastri, dan mayones.

Mengurangi menu makanan berlemak dapat juga dilakukan dengan mengganti cara memasak biasa dengan cara memasak yang lebih sehat seperti mengukus, merebus, memanggang, membakar, atau sangrai.

BACA JUGA: Gemas, Keluarga Fairuz A Rafiq Foto Pakai Baju Adat Bali, Terutama Bayinya!

3. Makanan dan minuman manis

Makanan dan minuman dengan kadar gula yang tinggi seperti soda, permen, dan dessert cenderung mengandung kalori yang tinggi.

Kelebihan kalori menyebabkan pembentukan lemak di dalam hati.

Apabila terus menerus, liver tidak dapat memproses dan memecahkan lemak yang tersimpan di dalamnya, menyebabkan timbunan lemak dalam hati, dan terjadilah perlemakan hati, yang selanjutnya dapat menyebabkan sirosis.

4. Minuman beralkohol

The California Pacific Medical Center melaporkan bahwa konsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan gangguan pada hati, yang dikenal dengan Alcoholic liver disease.

Alcoholic liver disease adalah istilah yang menggambarkan manifestasi konsumsi alkohol yang berlebihan di hati, mencakup perlemakan hati, hepatitis alkohol, dan hepatitis kronis dengan fibrosis (jaringan parut) pada hati atau sirosis.

Penyebabnya adalah karena 80% alkohol akan melewati hati untuk didetoksikasi.

Konsumsi dalam jumlah besar atau terus menerus menyebabkan pengeluaran mediator-mediator inflamasi (radang) yang menyebabkan peradangan pada hati, apoptosis (kematian) sel-sel hati, dan selanjutnya fibrosis pada jaringan hati.

5. Obat-obatan, suplemen, dan herbal

Hati memiliki peranan penting dalam memetabolisme semua obat yang masuk dalam tubuh, sehingga tidak menghasilkan zat beracun bagi tubuh.

Akan tetapi, ada beberapa obat yang berpotensi lebih besar merusak liver, sehingga perlu diperhatikan penggunaannya seperti kodein (obat batuk), kortikosteroid (obat anti radang), tetrasiklin (antibiotik), dan diazepam (obat penenang).

Beberapa obat yang dijual bebas juga juga bersifat racun bagi hati apabila dikonsumsi dalam jumlah besar, seperti parasetamol, aspirin atau abat-obat analgesik anti inflamasi lain, dan obat anti kolesterol.

Selain obat-obatan, suplemen pun tidak bisa dikonsumsi secara sembarangan, karena sebagian suplemen dapat merusak liver.

Sebagian besar obat herbal tidak diuji melalui uji klinis yang memadai seperti halnya obat-obat paten sehingga tidak bisa dipastikan keamanannya terhadap liver apabila dikonsumsi secara terus menerus.

BACA JUGA:Tas Bisa Dibobol Tanpa Ketahuan Meski Terkunci Rapat, Ini Tips Aman Agar Tak Kecurian Bagasi di Bandara

6. Makanan dengan kadar garam tinggi

Hampir semua orang tahu bahwa makanan dengan kadar garam tinggi berpotensi menaikkan tekanan darah.

Tetapi ternyata tidak sampai di situ saja, makanan asin juga berkontribusi menyebabkan penyakit liver melalui peningkatan tekanan darah.

Usahakan untuk membatasi konsumsi garam dalam makanan sehari-hari sehingga tidak melebihi 2300 miligram (sekitar satu sendok teh).

Mengurangi konsumsi makanan kaleng serta produk-produk olahan seperti sosis, keju olahan, makanan instan, dan makanan cepat saji.