Fadly Albar Disinyalir Meninggal Karena Penyakit Liver, Tato Bisa Sebabkan Infeksi Hati

By Gazali Solahuddin, Jumat, 31 Agustus 2018 | 15:01 WIB
Achamd Albar dan mendiang Fadly Albar (Tribunnews)

Nakita.id - Fadly Albar meninggal dunia pada Rabu  (29/8/2018).Menurut pedangdut senior, Camelia Malik, keponakannya meninggal karena penyakit liver yang telah dideritanya.Mendiang Fadly memang tengah dalam perawatan dokter.Kejadian meninggalnya putra ke tiga rocker gaek Achmad Albar langsung membuat kita semua terhenyak dengan masalah kesehatan.BACA JUGA: Setelah 21 Tahun Kepergiannya, Beredar Surat Putri Diana Tentang Rencana Kecelakaanya!Setelah kematiannya, tidak sedikit masyarakat yang menelusuri informasi mengenai penyaki liverPenyakit liver memang salah satu penyakit cukup berbahaya dan mematikan.Timbulnya penyakit liver atau penyakit hati ini dapat dikarenakan berbagai faktor.  BACA JUGA: Hebat! Shakira Masih Semangat Menulis Meski Lebam Karena LeukemiaMakanan bukan penyebab mutlak dan utama seseorang bisa terinveksi penyakit yang mematikan ini.Lifestyle pun bisa membuat seseorang terjangkit penyakit liver.Malah lifestyle disinyalir sebagai pemicu juga penyebab utama penyakit ini mengenai seseorang.Tahu kah jika tato merupakan penyumbang seseorang mengalami penyakit hati?

BACA JUGA: Wah, Seorang Ibu Mengklaim Barang Rumah Tangga Ini Bisa Bikin Hamil!Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), seniman tato sering ceroboh dalam menggunakan tinta, sehingga menyebabkan infeksi hati yang disebabkan oleh darah yang terkontaminasi tinta. Hepatitis C merupakan masalah kesehatan utama bagi orang di Amerika Serikat. Sekitar 75 – 85% warga di sana memiliki infeksi kronis yang menyebabkan penyakit serius seperti sirosis dan kanker hati.Di Amerika Serikat, sekitar 18.000 terdapat kasus baru hepatitis C setiap tahun.

Hampir semua dari mereka tertular penyakit itu ketika menyuntikkan obat ke dalam tubuh mereka dengan jarum yang terkontaminasi.

Tato harus steril dilakukan ditempat yang sehat, bukan di trotoar
BACA JUGA: Sibuk Bermain Ponsel, Seorang Perempuan Tak Sadar Bayinya Tenggelam di Dasar Kolam“Tato dan tindik dapat menularkan Hepatitis C dan infeksi lain saat menggunakan peralatan yang tidak streril,” kata Rania Tohme, seorang ahli epidemiologi dari CDC, seperti dilaporkan oleh Reuters Health. ”Orang harus menghindari pembuat tato tidak profesional untuk membuat tato atau tindik badan,” tambahnya.Secara umum, menurut Tohme, pemilik tato yang tatonya dikerjakan oleh orang-orang tidak profesional berisiko Hepatitis C rata-rata dua atau empat kali lebih  tinggi daripada yang dilakukan oleh para profesional.

Dalam catatan Tohme, tato di tubuh para tahanan di AS umumnya dilakukan oleh amatir sehingga menimbulkan risiko Hepatitis C.Mengutip laman U.S. Food & Drugs Administration (FDA) dengan judul Think Before You Ink: Are Tattoos Safe? Sekitar 3 dari 10 (atau 29%) orang yang disurvei memiliki setidaknya satu tato. FDA juga melihat laporan orang-orang yang mengembangkan infeksi dari tinta tato yang terkontaminasi, serta reaksi yang merugikan terhadap tinta itu sendiri.BACA JUGA: Pelajaran dari Mendiang Putra Achmad Albar, Hindari 1 Lifestyle Berikut Untuk Cegah Penyakit Liver

BACA JUGA: Stres Ujian, Anak Ini Alami Penyakit Langka Sampai Berkeringat Darah!Menurut Dr. Linda Katz, M.D., M.P.H., direktur FDA of Office Cosmetic and Colours, saat ingin mentato tubuh perhatikan hal berikut ini:1. Meskipun bisa mendapatkan infeksi serius dari praktik dan peralatan yang tidak higienis yang tidak steril, infeksi juga dapat terjadi akibat tinta yang terkontaminasi bakteri atau jamur. Menggunakan air non-steril untuk mencairkan pigmen (bahan yang menambah warna) adalah penyebab umum terjadinya infeksi, meskipun bukan satu-satunya.Tidak ada cara pasti untuk mengetahui apakah tinta aman. Tinta dapat terkontaminasi bahkan jika wadah disegel atau ada label steril.

Seorang perempuan sedang ditato
2. Penelitian yang dipublikasikan telah melaporkan bahwa beberapa tinta mengandung pigmen yang digunakan pada toner printer atau cat mobil. FDA belum menyetujui pigmen untuk injeksi ke kulit untuk tujuan kecantikan. FDA meninjau laporan reaksi merugikan atau infeksi dari konsumen dan penyedia layanan kesehatan. 3. Reaksi ruam — kemerahan atau benjolan — di kulit yang ditato adalah yang kerap dijumpai usai tindakan tato. Bahkan kita bisa mengalami demam.Infeksi yang lebih agresif dapat menyebabkan demam tinggi, gemetar, kedinginan, dan berkeringat. Mengobati infeksi semacam itu mungkin memerlukan berbagai antibiotik — mungkin selama berbulan-bulan — atau bahkan rawat inap dan / atau pembedahan. Ruam juga bisa berarti Anda mengalami reaksi alergi. Dan karena tinta itu permanen, reaksinya akan terus berlanjut.BACA JUGA: Kimberly Ryder Baru Menikah, Pesan Manis Ibunya Membuat Sedih Warganet

4. Merek ayang ditato akan mendapatkan jaringan parut, atau "granuloma," simpul kecil atau benjolan yang dapat terbentuk di sekitar materi yang dianggap tubuh asing.

BACA JUGA: Pulang Haji, Pakaian Nia Ramadhani Jadi Perdebatan Warganet, Mengapa?5. Beberapa orang mungkin mengalami pembengkakan atau pembakaran di tato ketika mereka melakukan magnetic resonance imaging (MRI).Meskipun ini jarang terjadi dan tidak berlangsung lama.6. Dalam dunia tato ada yang namaya tinta dan kit tato do-it-yourself. Tapi FDA tetap khawatir jika konsumen tidak tahu cara mengendalikan dan menghindari semua sumber kontaminasi infeksi.7. Meskipun penelitian sedang berlangsung di FDA dan di tempat lain, masih ada banyak pertanyaan tentang efek jangka panjang dari pigmen, bahan lain, dan kontaminan yang mungkin dalam tinta tato. FDA telah menerima laporan tentang reaksi buruk terhadap tinta tato tepat setelah tato dan bahkan bertahun-tahun kemudian. 8. Jika saya pada tato terjadi infeksi atau reaksi lain segera hubungi dokter.Lalu informasikan kepada artis tato agar dia dapat mengidentifikasi tinta dan menghindari menggunakannya lagi. Mintalah merek, warna, dan banyak atau jumlah bets tinta atau pengencer untuk membantu menentukan sumber masalah dan bagaimana mengobatinya.BACA JUGA:Ibu Hamil Perlu Tahu, 8 Hal Ini Paling Disukai Janin Dalam Kandungan