Menurut Dokter Reisa Pijat Payudara Penting, Cegah Payudara Mengeras

By Nia Lara Sari, Sabtu, 1 September 2018 | 13:31 WIB
Pentingnya pijat payudara bagi ibu menyusui menurut dokter Reisa (iStockphoto)

Nakita.id - Menyusui tidak saja memberikan kandungan ASI yang bernilai tinggi untuk kesehatan bayi, tetapi juga menciptakan hubungan emosional kuat antara ibu dan bayi.

Hubungan emosional kuat inilah yang akan terbawa terus, meskipun ibu sudah tidak lagi menyusui.

Meskipun begitu, bukan berarti proses menyusui terjadi tanpa hambatan.

BACA JUGA: Berikan ASIP Menggunakan Sendok, Dokter Reisa Jelaskan Alasannya

Sebagian ibu kerap mengeluhkan berbagai macam perubahan yang terjadi di payudara mereka ketika menyusui.

Salah satu masalah tersebut yaitu payudara yang terasa mengeras.

Nah, hal ini nampaknya sedang terjadi pada seorang warganet yang menjadi pengikut dokter Reisa Broto Asmoro di instagram.

Saat dokter reisa melakukan sesi sharing di instastory nya, warganet ini pun tidak mau melewatkan kesempatan tersebut.

ia kemudian bertanya mengenai, perlu atau tidaknya melakukan pemijatan payudara.

BACA JUGA: Syahrini & Soimah Dimake-up Seperti Kembar, Tengok Kemiripannya!

"Dok kalau sedang menyusui payudara mengeras harus dipijit atw jgn ya?" tanya warganet tersebut.

Melihat pertanyaan tersebut, dokter Reisa pun menjawab dengan gamblang.

"Wah ini salah satu hal yang sangat penting untuk dibahas, karena breast care atau breast massage itu penting banget untuk dilakuin. Apalagi untuk mencegah terjadinya mastitis, jadi sebaiknya konsul ke ahli laktasi atau bidan terdekat ya," ungkap dokter Reisa.

Sharing dokter reisa mengenai pijat payudara

Menurut situs Ikatan dokter Anak indonesia (IDAI), Mastitis merupakan suatu proses peradangan pada satu atau lebih segmen payudara yang mungkin disertai infeksi atau tanpa infeksi.

BACA JUGA: Bukan Laki-laki, Hal Inilah yang Sering Jadi Bahan Rebutan Manganang Bersaudara!

Dalam proses ini dikenal pula istilah stasis ASI, mastitis tanpa infeksi, dan mastitis terinfeksi.

Apabila ASI menetap di bagian tertentu payudara, karena saluran tersumbat atau karena payudara bengkak, maka ini disebut stasis ASI.

Bila ASI tidak juga dikeluarkan, akan terjadi peradangan jaringan payudara yang disebut mastitis tanpa infeksi, dan bila telah terinfeksi bakteri disebut mastitis terinfeksi.

BACA JUGA: Viral Foto Sampah Kemasan Sampo Tahun 80an, Kondisinya Masih Utuh!

Nah untuk mencegah mastitis ini, ibu menyusui baiknya mengeluarkan sebagian ASI setiap 3-4 jam dengan cara memerah dengan tangan atau pompa ASI.

Sebelum memerah ASI pijatan di leher dan punggung dapat merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang menyebabkan ASI mengalir dan rasa nyeri berkurang.