Nakita.id - Berdasarkan etologi, penampilan bayi yang imut-imut dan terlihat tak berdaya ternyata memiliki tujuan.
Kondisi tersebut justru amat terkait dengan perjuangannya untuk beradaptasi sekaligus bertahan hidup.
Bisa dibilang kepolosan ini merupakan strategi tersendiri yang terberi dalam perjuangan si kecil untuk bertahan hidup.
Bayangkan, apa jadinya kalau begitu lahir bayi langsung bisa berjalan sendiri dan mandiri dalam segala hal?
Pasti orang-orang di sekitarnya tak sudi repot-repot mengurusnya. Si bayi akan dibiarkan berlari ke sana kemari mencari makanannya sendiri.
Begitu juga kalau lahir dengan muka tua, apa iya orangtua akan langsung "jatuh hati"?
Jadi, justru dalam segala ketidakberdayaannya itulah bayi mampu meluluhkan hati setiap orang yang memandangnya.
Kepolosan wajahnya akan menumbuhkan rasa sayang dan iba yang membuat si bayi mendapat pemenuhan atas semua hal yang ia butuh-kan.
Entah itu kebutuhan akan ASI, dekapan hangat, tatapan mata penuh kasih sayang, maupun limpahan cinta dalam bentuk lainnya.
Seiring bertambah usianya, wajah bayi semakin lama kian menunjukkan garis-garis kematangan/maturitas.
Perubahan garis wajah yang menunjukkan proses kematangan ini tentu saja berlangsung halus alias sedikit demi sedikit dan bukan secara drastis dalam hitungan hari atau bahkan hanya dalam semalam.
Itulah mengapa, tanpa disadari wajah bayi tak sama dengan wajahnya semasa batita, berbeda lagi dengan tampangnya di usia prasekolah, bahkan di usia sekolah, remaja, dewasa muda, dewasa, dan kelak di usia tua.