65 Hektar Sabana Gunung Bromo Terbakar, Diduga Karena Ulah Warga

By Fadhila Afifah, Selasa, 4 September 2018 | 16:28 WIB
Kebakaran di sabana Gunung Bromo, Jawa Timur (Dok. Humas TNBTS / Kompas.com)

Nakita.id - Kabar tak menyenangkan datang dari kawasan wisata Gunung Bromo, Jawa Timur.

Pasalnya, padang rumput atau sabana yang berada di Blok Plentongan, Resort Tengger Laut Pasir, kawasan Gunung Bromo hangus terbakar.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala TNBTS, John Kennedie menyampaikan, kebakaran terjadi sejak Sabtu (1/9/2018) sekitar pukul 09.45 WIB.

BACA JUGA: Sudah Sukses dan Hebat, Anggun C Sasmi Mengaku Tak Lulus SMA

Sebanyak 15 personel yang terdiri dari petugas TNBTS diturunkan untuk melakukan pemadaman awal.

Tidak lama setelahnya, petugas Polsek Poncokusumo, Kabupaten Malang bersama 83 warga datang untuk membantu melakukan pemadaman.

Namun api terus menjalar.

"Diperkirakan kawasan yang terbakar seluas 65 hektar," kata John melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (2/9/2018) malam.

BACA JUGA: Bolehkah Minum Susu Bersamaan Dengan Minum Obat? Ini Penjelasan Ahli

John menjelaskan, lokasi kebakaran berada pada elevasi 45 hingga 60 derajat.

Adapun, 85% lahan yang terbakar berupa sabana dengan ketebalan 85 hingga 150 sentimeter.

Selain tumbuhan alang-alang, di lokasi itu juga terdapat seresah cemara yang sudah kering.

TNBTS menduga, kebakaran di padang rumput atau sabana dekat Gunung Bromo disebabkan oleh ulah warga setempat.

Sebab, titik awal kebakaran berada di lokasi yang tidak pernah dijamah oleh wisatawan, yakni di Blok Plentongan.

BACA JUGA: Berat Badan Naik Mendadak, Waspada Gejala Beberapa Penyakit Ini!

"Awalnya api Daerah Plentongan. Sudah pasti bukan dari wisatawan karena bukan untuk tempat pengunjung. Diduga ini kemungkinan masyarakat sekitar kawasan yang mencari kayu bakar, mencari tanaman obat-obatan," kata Kepala TNBTS, John Kenndie, Senin (3/9/2018).

Diduga, kebakaran itu terjadi pertama kali pada malam hari saat warga yang masuk ke hutan membuat perapian dan lupa mematikannya.

"Malam bikin perapian, diduga mereka kedinginan. Pagi apinya besar," katanya.

BACA JUGA: 10 Hal Ini Paling Dibenci Janin Dalam Kandungan, Jangan Lakukan!

John mengaku sudah berusaha untuk memadamkan api sejak hari pertama, yakni pada Sabtu (1/9/2018).

Namun angin yang berhembus kencang dan tanaman yang mengering membuat api mudah meluas.

"Sabtu sudah upaya pemadaman tapi angin cukup kencang sehingga sempat terjadi sporadis penyebaran api karena serasahnya sangat tebal," ungkapnya.

Saat ini, beberapa titik api sudah bisa dipadamkan. Diperkirakan, lahan yang terbakar seluas 70 hektar yang rata-rata adalah sabana.

Sejak awal, petugas yang terjun ke lapangan berusaha melokalisasi titik api. John mengaku, petugas sudah mencegah supaya api tidak menjalar ke Blok Jemplang.

BACA JUGA: Menurunkan Risiko Impotensi Alias Disfungsi Ereksi Dengan Olive Oil

Sebab di blok itu banyak satwa endemik. "Kami berupaya jangan sampai menyebrang ke Jemplang karena banyak satwa endemik yang ada di situ.

Kita blokade di situ supaya jangan itu terjadi," jelasnya.

Saat ini, Bukit Teletubbies yang merupakan padang sabana di sebelah selatan Gunung Bromo hangus.

BACA JUGA: Selamat, Pinkan Mambo Melahirkan Anak Ke-6, Bayinya Menggemaskan!

Diperkirakan, tanaman di lokasi itu akan mulai tumbuh seminggu lagi.

"Bukit Teletubbies yang indah dalam satu minggu ini tidak indah dulu. Tapi seminggu kemudian, ini kan kalo pagi forst datang, tumbuh lagi hijau lebih bagus lagi," katanya.