Rupiah Melemah, Sederet Artis Cantik Ini Tetap Eksis di Pameran Brand Ternama!

By Shevinna Putti Anggraeni, Kamis, 6 September 2018 | 16:50 WIB
Rupiah Merosot, Artis Cantik ini Tetap Eksis di Pameran Koleksi Baru Dior (instagram/sandra dewi)

Nakita.id - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali melemah capai Rp 14.938 hingga Rabu (5/9) kemarin sore.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla pun sempat meminta masyarakat untuk berhemat, mengurangi pembelian barang-barang mewah, seperti mobil dan tas.

Tetapi, merosotnya nilai tukar rupiah nampaknya tak berpengaruh bagi sederet selebriti cantik papan atas ini.

 Baca Juga : Rupiah Merosot, Ini Dampak yang Bisa Terjadi Dari Sisi Rumah Tangga!

Mereka adalah Nagita Slavina, Raisa, Wulan Guritno dan Sandra Dewi.

Pasalnya di tengah merosotnya nilai tukar rupiah, mereka nampak menghadiri acara pameran brand ternama Internasional, Dior.

Dior kembali menggelar acara pameran koleksi terbarunya di tahun 2018 ini seperti tahun-tahun sebelumnya dengan mengundang sejumlah artis ternama.

Nagita Slavina, Wulan Guritno, Raisa dan lainnya pose cantik di acara brand ternama dunia

Acara bergengsi tersebut digelar di Plaza Indonesia Jakarta hari Rabu (5/9).

Sejumlah artis yang menghadiri acara pameran brand ternama itu pun terlihat tampil elegan dan ciamik.

Pakaian, tas, perhiasan hingga sepatu yang mereka kenakan dalam acara tersebut terlihat barang branded dan mahal.

 Baca Juga : Kenapa Buah Manggis Jadi Rebutan Atlet Asian Games 2018? Ternyata Ini Alasannya!

Tentu saja barang-barang yang mereka kenakan saat itu keluaran dari brand Dior.

Nagita Slavina, Sandra Dewi dan Raisa sempat tertangkap kamera tertawa lepas ketika berbincang-bincang dalam acara tersebut.

Mereka bersama sosialita lainnya yang hadiri acara Dior juga sempat mengambil foto bersama.

sejumlah artis dan selebriti cantik Indonesia hadiri acara pameran Dior di tengah rupiah melemah

Meski belum diketahui para selebriti yang datang acara tersebut membeli beberapa koleksi terbaru Dior atau tidak.

Kegiatan mereka tetap saja memancing beragam respon dari warganet di media sosial.

Salah satunya, mereka menilai nilai tukar rupiah merosot tak berpengaruh bagi sejumlah selebriti ini.

Sebab para artis cantik tersebut terlihat masih bisa ayik berbelanja brand ternama dunia.

 Baca Juga : Ayah Erie Suzan Meninggal Dunia, Ini Potret Terakhir Bersama Sang Ayah di Rumah Sakit!

Padahal setidaknya mereka mengeluarkan uang puluhan juta hingga ratusan juta hanya untuk membeli satu buah tas mewah.

"dollar naik ampe 15.000 mah kaga ngaruh buat mereka ya.. orang jajan tas aja ampe ribuan dollar..," tulis @benedz.bags.

"@dessiaulitapratiwi iya bener juga sih, cara biar rupiah menguat ya dengan mengurangi impor, tapi setau daya barang2 mewah ini pajaknya juga gede banget. Kecuali beli langsung di luarnyaa," ujar @viviannewoods.

"mantep yaaa buat mreka mah dollar naik kaga ada masalah. hahahha," kata @tyalatifa.

"Mungkin ini maksud pak jusuf kalla nyuruh warga Indonesia berhemat utk belanja produk luar negeri... Tuhh dollar sampe angka 15.000 gara2 belanja beginian yakk...," tulis @dessiaulitapratiwi.

Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat untuk membantu pemerintah mengurangi impor.

 Baca Juga : Istri Roy Suryo Jadi Sorotan, Begini Gaya Hidup dan Lingkup Arisannya!

Hal itu penting untuk mengurangi defisit neraca perdagangan.

Salah satu caranya, yakni dengan tidak mengimpor barang-barang mewah.

"Mungkin jumlahnya tidak besar tetapi perlu untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa suasana ini, suasana berhemat," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden dikutip dari Kompas.com.

"Suasana kita tidak perlu impor barang mewah, enggak usah Ferrari, Lamborghini masuk, enggak usah mobil-mobil besar, yang mewah-mewah. Tak usah parfum-parfum mahal atau tas-tas Hermes," sambungnya.

Pemerintah, tutur Kalla, akan berupaya meningkatkan ekspor sumber daya alam dan coba menurunkan impor yang tidak perlu.

Di sisi lain, peningkatan lokal konten juga perlu ditingkatkan sehingga industri tak banyak mengimpor barang.

Selain itu, pemerintah juga meminta agar ekspor dilakukan secara efesien.

Sebab, uang hasil ekspor banyak disimpan di luar negeri.