Emak- emak Surabaya Ini Ketagihan Narkoba, Ini Alasannya Pakai Sabu-sabu!

By Shevinna Putti Anggraeni, Jumat, 7 September 2018 | 16:41 WIB
Emak-emak Surabaya kecanduan Narkoba, Alasannya Konyol (tribunnes.com)

Nakita.id - Seorang perempuan paruh baya, Jazilah, warga Tambak Rejo Waru, Sidoarjo tertangkap tangan membawa satu poket sabu-sabu.

Jazilah (36) ditangkap anggota Unit Reskrim Polsek Dukuh Pakis setelah transaksi sabu-sabu di area pasar Jarak, Jl Putat Jaya Gang IV-B Surabaya.

Melansir dari Tribunnews.com, Kanit Reskrim Dukuh Pakis, Iptu Sujatmiko menjelaskan tersangka terbukti membawa satu poket sabu seberat 0,27 gram saat diciduk.

Baca Juga : Ini Yang Terjadi Pada Organ Intim Jika Moms Jarang Dibelai Suami!

Ia adalah salah satu pengguna narkoba aktif yang sering melakukan transaksi di Surabaya.

Ketika tersangka menjalani tes urine, hasilnya positif memakai narkoba.

Berdasarkan keterangan Sujatmiko, Jazilah membeli sabu-sabu tersebut dari teman laki-lakinya yang dikenal melalui sambungan telepon.

Biasanya Jazilah memakai barang terlarang tersebut di kediamannya dan diketahui ia sudah ketagihan memakai narkoba.

Awal mula Jazilah ketagihan memakai narkoba ketika ia mencobanya bersama teman-teman.

Alasan Jazilan memakai narkoba pun sangat konyol dan membuat geregetan.

Ia mengaku dengan mengakai narkoba bisa menambah staminanya.

Baca Juga : Wajah Bule Anak Maudy Koesnaedy Curi Perhatian, Kecil Kecil Pemberani!

"Alasannya tersangka memakai sabu-sabu sebagai penambah stamina," ujar Sujatmiko.

Kasus penyalahgunaan narkotika masih sering terjadi di Indonesia.

Setiap kali pengguna narkoba tertangkap tangan biasanya akan berdalih barang terlarang tersebut sebagai penambah stamina.

Mungkin sejumlah pengguna narkotika lainnya juga merasa stamina lebih bertenaga jika mengonsumsi narkoba.

Tetapi, memilih narkoba jenis apa pun sebagai penambah stamina bukan ide yang terbaik dan merupakan kesalahan yang sangat fatal.

Justru narkoba memberikan dampak buruk yang terjadi jangka panjang yang sering kali tak dipedulikan orang.

Sama halnya dengan menghisap rokok yang memberikan dampak buruk pada kesehatan yang terjadi di kemudian hari.

Baca Juga : Suami Shezy Idris Sudah Ingin Cerai 6 Tahun Lalu, Ternyata Begini Konflik Rumah Tangganya!

Umumnya narkoba dibagi menjadi tiga golongan, yaitu stimulan, depresan, dan halusinogen.

Narkoba jenis stimulan memiliki efek merangsang tubuh menjadi lebih bersemangat dan tidak mudah lelah. Contohnya kokain, sabu-sabu, dan ekstasi.

Narkoba jenis depresan merangsang tubuh menjadi lebih tenang dan mengantuk. Seperti morfin dan opium.

Narkoba jenis halusinogen memiliki efek mengacaukan persepsi di otak, membuat pemakainya berhalusinasi. Contohnya ganja dan LSD.

Narkoba jenis stimulan sering digunakan orang untuk menambah stamina, tetapi efek tersebut tidak dapat berlangsung lama.

Setelah pemakaian, pengguna narkoba jenis stimulan justru akan merasakan kelelahan yang berlebih.

Narkoba jenis ini juga membuat detak jantung lebih cepat yang berisiko terjadi kerusakan jantung.

Baca Juga : Gara-gara Kecanduan Gadget, Anak Ini Derita Kanker Darah Stadium 4, 3 Rumah Sakit Angkat Tangan!

Melansir dari livestrong.com, ada 4 masalah yang bisa terjadi jika seseorang memakai narkoba.

Gangguan Otak

Ganja sangat mengganggu kinerja otak.

Ganja juga merusak ingatan jangka pendek dan kemampuan orang untuk membentuk ingatan baru.

Serangan Jantung

Menghirup ganja dapat meningkatkan tekanan darah dan hampir menggandakan detak jantung.

Itu membuat seseorang berisiko serangan jantung atau stroke yang lebih besar.

Selain itu, bisa membuat menghambat aliran darah yang membawa oksigen ke otot dan organ vital, seperti jantung dan otak.

Kurang Motivasi

Sebuah studi oleh para ilmuwan di Imperial College London, University College London (UCL) dan King's College London pada 2006 menemukan tingkat dopamin di otak lebih rendah di antara orang-orang yang merokok ganja.

Dopamin telah dikaitkan dengan tingkat motivasi.

Ini berarti narkoba dapat membuat orang merasa kurang termotivasi untuk mengambil bagian dalam latihan fisik secara teratur.