Kenali Penyebab dan Gejala Kulit Atopik Seperti yang Dialami Anak Dokter Reisa Broto Asmoro

By Finna Prima Handayani, Rabu, 12 September 2018 | 08:52 WIB
Penyebab dan gejala dermatitis atopik (instagram.com/reisabrotoasmoro)

Nakita.id - Menjadi seorang anak dari dokter Reisa Broto Asmoro tidak membuat Si Kecil Yoda bebas dari paparan penyakit apapun.

Diakui oleh Reisa melalui akun instagram pribadinya, Si Kecil Yoda yang saat ini usianya masih lima bulan ternyata memiliki keluhan pada kondisi kulitnya.

Ternyata Si Kecil Yoda memiliki jenis kulit atopik yang ditandai dengan keadaan kulit sangat kering dan muncul bercak kemerahan.

"Awalnya kulit #babyYoda itu sangat kering, suka muncul bercak kemerahan dan anaknya jadi rewel," ujar Reisa dalam unggahan pada Selasa (11/9/2018).

Baca Juga : Jadi Dokter Sekaligus Selebgram, Dokter Reisa Ungkap Hal Utama yang Sering Orangtua Keluhkan

"Terus setelah didiagnosis oleh dokter spesialis anaknya, ternyata memang Baby Yoda itu memiliki jenis kulit atopik," imbuh Reisa menjelaskan.

Masih dalam unggahan yang sama, Reisa pun menyarakan apabila anak Moms memiliki keluhan yang sama dengan Si Kecil Yoda, maka Moms harus mencari tahu pemicu alerginya tersebut.

"Lalu, karena jenis kulit atopik ini akan selalu tampak kering, maka yang paling penting tentunya bagaimana kita perlu menjaga kelembaban kulitnya dengan menggunakan produk-produk yang hipoalergenik," kata Reisa.

Melansir dari laman atopicdermatitis.net, dermatitis atopik adalah bentuk eksim yang juga disebut eksim atopik.

Baca Juga : Kenali Gejala Stroke, Cegah dengan Hindari Olahraga yang Terlalu Keras

Atopik adalah penyakit kulit kronis dan gatal yang paling sering dimulai pada bayi, biasanya terjadi antara usia 3 hingga 6 bulan.

Sekitar 60% kasus atopik berkembang pada tahun pertama kehidupan dan 90% berkembang pada usia 5 tahun.

Atopik disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya predisposisi genetik, faktor lingkungan, disfungsi dalam sistem kekebalan tubuh, dan disfungsi penghalang kulit.

Sebagian besar anak-anak memang akan sembuh dari dermatitis atopik, tapi beberapa dari mereka pun akan kembali kambuh saat memasuki usia remaja bahkan hingga dewasa.

Baca Juga : Konsumsi Obat Ibuprofen Saat Sedang Menyusui, Aman Atau Tidak Ya?

Hati-hati bila dalam keluarga memiliki riwayat dermatitis atopik sebelumnya, karena hal itu dapat berpengaruh pada Si Kecil untuk memilki kondisi yang sama.

Peluang Si Kecil untuk memiliki kulit atopik adalah 2 hingga 3 kali lipat lebih tinggi apabila salah satu orangtuanya juga memiliki riwayat kulit atopik.

Jika kedua orangtua memiliki riwayat kulit atopik, maka kemungkinan Si Kecil memiliki kondisi kulit yang sama akan meningkat menjadi 3 hingga 5 kali lipat.

Selain itu, kondisi kulit atopik lebih sering terjadi di daerah perkotaan dan Si Kecil yang tinggal di kota tentunya berisiko lebih tinggi mengidap kulit atopik.

Baca Juga : Waspada Demam Scarlet, Bisa Berpengaruh pada Jantung dan Ginjal

Gejala umum kulit atopik yang terjadi pada bayi biasanya muncul sebagai ruam di kulit kepala dan wajah, terutama di pipi dan dagu.

Atopik membuat kulit kering, gatal, bersisik, dan mungkin juga ada area yang meluap dan mengeluarkan cairan.

Atopik membuat kulit menjadi sangat gatal, apabila Si Kecil terus menggaruknya maka dapat meningkatkan risiko infeksi.

Ada beberapa pemicu yang dapat membuat dermatitis atopik menjadi lebih buruk, yaitu kulit yang kering, iritasi terhadap sabun, kain, wewangian dan debu.

Baca Juga : Waspada Hipertensi Menyerang Si Kecil, Berikut Faktor Penyebabnya!

Bisa juga karena alergi cuaca dingin, alergi makanan, bulu hewan, tungau debu, jamur, serta karena keringat dan kelebihan air liur.

Jika Si Kecil mengalami kulit atopik, saran yang diberikan dokter Reisa bisa Moms terapkan untuk pengobatan.

Selain itu, bisa juga dengan mandi air hangat sekitar 10 hingga 20 menit dan dengan menggunakan sabun ringan yang bebas pewangi dan pH netral atau rendah.