Hati-hati! 13 Ciri Ini Menandakan Seorang Psikopat, No 2 Tak Disangka

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Jumat, 14 September 2018 | 14:31 WIB
Waspada, ini deretan ciri yang menandakan psikopat (ScienceAlert)

Nakita.id - Jika mendengar kata psikopat, mungkin pikiran Moms akan langsung tertuju pada sosok pembunuh berantai yang ada di film layar lebar.

Padahal, seringkali justru kita tidak menyadari sedang berada di dekat seorang psikopat karena kemampuan mereka memanipulasi orang lain.

Istilah ini juga tidak bisa dilabelkan sembarangan, karena hanya ahli yang bisa menyimpulkan kategori perilaku seseorang yang termasuk psikopat.

Namun, ada beberapa perilaku yang dinilai menjadi ciri dari gangguan ini.

Menurut Robert Schug, PhD., Neurokriminolog dan psikolog klinik di bidang biologi dan pikiran kriminal, berikut ini deretan ciri psikopat yang sebaiknya diwaspadai:

Baca Juga : Waspada! Pola Asuh Ini Penyebab Anak Tumbuh Menjadi Psikopat

Mudah bosan

Seorang psikopat mengalami fase kebosanan yang kronis dalam hidupnya, disebabkan mereka cenderung memiliki titik rangsangan di bawah orang lain.

Menurut Schug, itulah mengapa mereka butuh melakukan hal yang menurut mereka menyenangkan secara terus menerus untuk merasa normal.

Sementara psikolog Randall Salekin, PhD mengatakan, asumsi tersebut bisa diartikan bahwa seorang psikopat bisa saja ada di antara kelompok orang dan sering menginisiasi kegiatan yang berorientasi menyenangkan.

Sangat menarik

Mungkin Moms terpikir sosok psikopat cenderung seram layaknya wujud tokoh antagonis di film, padahal tidak selalu demikian.

Untuk memperdaya orang di sekitarnya, psikopat seringkali muncul sebagai pribadi yang menyenangkan sehingga mudah membaur dengan orang lain.

Paul Babiak dan Robert Here dalam buku mereka, "Snakes in Suits: When Psychopaths Go to Work" menyebutkan, seorang psikopat dengan mudah memilih topik yang penting bagi kita untuk menarik simpati.

Mereka memiliki kemampuan untuk mengumpulkan sejumlah orang, hal ini bahkan sering dilakukan di tempat kerja atau bahkan penjara.

Baca Juga : 20 Tahun Lalu Tak Ada, 5 Pekerjaan Milenial Ini Justru Paling Laku di Tahun 2018

Banyak berbohong

Tidak seperti para pembohong patologis yang berbohong tanpa motivasi dan kadang tak butuh alasan, psikopat berbohong dengan tujuan tertentu.

Mereka cenderung menipu atau memanipulasi demi tujuan tertentu.

"Misalnya menipu orang lain agar masuk ke perangkap mereka atau mencapai hubungan emosi tertentu," kata Schug.

Hal ini kemudian digunakan untuk mendapatkan promosi di tempat kerja, membangun hubungan, atau mengontrol pasangannya.

Kurang realistis

Banyak dari para psikopat lebih memilih hidup pada momentum tertentu, daripada melakukan perencanaan masa depan.

Mereka cenderung tidak mampu memahami kehidupan nyata mereka, dan rencana masa depan jauh dari realistis.

Schug menjelaskan, jika kita bicara dengan para psikopat di penjara, misalnya, mungkin saja mereka mengatakan bercita-cita jadi astronot, ninja atau agen FBI. 

Baca Juga : Intip Kediaman Mewah Vlogger Tasya Farasya yang Serba Ungu, Dapur Uniknya Curi Perhatian

Merasa unggul

Seorang psikopat cenderung menilai dirinya lebih baik dari orang di sekitarnya, sehingga mereka seringkali tak peduli dengan dampak buruk yang terjadi dari aksi mereka.

Randall Salekin menjelaskan, dalam konteks pekerjaan, bisa jadi ia tak peduli dengan tim dan menolak saran orang lain hingga saran tersebut terbukti mampu menolong dirinya.

Empati yang hilang-timbul

Seorang psikopat tidak peduli dengan dampak dirinya terhadap orang lain dari segi finansial, sosial, atau pribadi disebabkan ketidakmampuan mereka merasakan emosi bahkan bagi dirinya sendiri.

Namun, sebuah studi pada 2013 mempelajari aktivitas otak berbagai kekerasan para psikopat dan menemukan ada area pada otak mereka yang diasosiasikan dengan berbagi penderitaan dengan orang lain.

Bagian tersebut bisa timbul dan hilang, dengan kata lain rasa empati dan manipulatif bisa muncul di kesempatan yang tak terduga.

Baca Juga : Komentar Krisdayanti di Instagram Aurel Tuai Banyak Komentar, Kenapa?

Mudah marah

Psikopat adalah seseorang yang memiliki kelebihan amarah, tak peduli dengan siapa pun atau apapun yang mereka sedang lakukan.

Tak hanya fisik, dia juga bisa melakukan agresi verbal secara terus menerus.

Di luar hubungan, mereka bisa jadi sering marah dan sering terlibat dalam argumentasi namun mereka mampu menutupi hal itu dengan daya tarik yang dimiliki.

Berhubungan intim secara acak

Dengan kemampuannya tampil menarik dan tak mencurigakan di depan korbannya, para psikopat bisa memikat orang-orang tak terduga ke tempat tidur.

Namun, mereka tak tertarik dengan komitmen.

Seks bagi para psikopat tidak hanya tentang orang lain, namun tentang kemampuan untuk memainkan ego mereka.

Impulsif dan tak bertanggung jawab

Hal ini bisa terlihat dari beberapa hal, seperti menarik hubungan dalam risiko, berselingkuh, pengelolaan finansial yang tidak teratur, atau melanggar hukum.

Baca Juga : Waspada Moms, 5 Masalah Keuangan Ini Berpotensi Hancurkan Pernikahan!

Memiliki problematika masa kecil

Seorang psikopat mengalami gangguan personal dan kepribadiannya kerap berubah, disebabkan pengalaman atau trauma masa kecil.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The British Journal of Psychiatry menemukan, hiperaktif dan gangguan tingkah laku saat kecil cenderung mengarah pada prilaku psikopatik di usia dewasa.

Terkait dengan perilaku kriminal

Beberapa psikopat bisa jadi terhubung dengan kejahatan kerah putih alih-alih tindakan kriminal kekerasan.

Banyak kriminal yang melakukan sejumlah tindak kejahatan, seperti adiksi narkoba atau kekerasan anak namun psikopat cenderung ada di luar masyarakat.

Sulit ditebak

Kepribadian seorang psikopat bisa berubah tergantung dari situasi dan jika ada manfaat yang akan didapatkannya.

Mereka bisa secara dramatis berubah, dari teman kerja yang baik menjadi dingin dan seperti orang lain. 

Baca Juga : Dilamar Kekasih Saat Bertugas, Pramugari Ini Dipecat oleh Maskapainya

Pola perilaku

Schug mengatakan, pada psikopat perilaku yang sama terjadi terus menerus sebab kepribadian tersebut adalah gangguan.

Kepribadian tersebut tercermin di tempat kerja, sekolah, keluarga, dan teman, serta ketika mereka remaja, muda dan dewasa.

Namun, meskipun mereka dicap sebagai psikopat, hampir tidak mungkin untuk melihat apakah sikap mereka menunjukkan bukti sikap psikopatik atau hanya emosi yang muncul.