Cerita Intan Khasanah Lawan Kanker Getah Bening, Dari Lumpuh Hingga Radiasi 70 Kali

By Fadhila Auliya Widiaputri, Sabtu, 15 September 2018 | 19:41 WIB
Intan Khasanah pejuang kanker getah bening atau limfoma (Nakita.id / Fadhila Auliya Widia Putri)

Nakita.id - Beberapa waktu lalu, nama Intan Khasanah ramai diperbincangkan publik.

Sebab wanita berusia 22 tahun dikenal saat melakukan cover dance lagu girlband Blackpink yang berjudul Ddu-Duddu-Du hingga akhirnya bertemu dengan salah satu personelnya, Lisa.

Saat melakukan cover dance tersebut, Intan diketahui baru saja melakukan kemoterapinya yang ke-20.

Baca Juga : #LovingNotLabeling: Hati-hati, Memberikan Pujian Pada Anak Bisa Berbahaya Bila Dilakukan Dengan Cara Ini

Intan divonis mengidap kanker Hodgkin's Lyphoma, yaitu kanker sistem kelenjar getah bening stadium 4 pada tahun 2013.

Kepada Nakita.id, Intan mengaku bahwa sebenarnya sudah merasakan gejalanya berupa benjolan di leher sebelalah kiri dari tahun 2012.

Namun sayangnya ia sempat mendapat salah diagnosis dari dokter, ia justru didiagnosa TBC.

"Pertama kali hasilnya keluar dibilangnya TBC, yaudah sebulan aku minum obat TBC. Tapi setelah 8 bulan, benjolan di leher kiri aku bener-bener gede banget jadi awalnya kayak kelereng jadi gede-gede, up normal deh dan aku jalan kaki jadi engap.

Baca Juga : Meniup Makanan Bayi Sesungguhnya Tidak Dianjurkan, Akan Menularkan Bakteri Ini!

Padahal dulu aku ikut dance dan tenaganya banyak," ujar Intan saat diwawancarai dalam acara Peringatan Hari Peduli Limfoma Sedunia bersama Ferron Par Pharmaceuticals dan Cancer Information and Support Center (CISC) Indonesia, di Jakarta, Sabtu (15/9).

Sebelum didiagnosa kanker getah bening, Intan mengaku sempat koma sebanyak 2 kali dan mendapatkan benjolan lain di sekujur tubuhnya. Ia bahkan tidak bisa tidur dengan cara duduk karena merasa sesak napas ketika tidur telentang.

"Pas di periksa di ronsen, taunya udah ada cairan di paru-paru kanan waktu itu. Yaudah dikeluarin cairannya.

Seminggu diopname, seminggu kemudian aku gak lebih baik. Malah mulai muncul benjolan baru disebelah kanan. Jadi udah kayak kotak kepala aku.

Dan aku pun kalo tidur gak telentang karena kalo telentang kan gabisa nafas, kan engap ya ada cairan di paru-paru. Jadi aku kalo tidur sambil duduk.

Baca Juga : Ternyata Tak Semua Kondisi Tubuh Bisa Konsumsi Pisang di Malam Hari

Dokter yang periksa paru aku bilang curiga juga sama benjol yang di leher sebelah kiri kenapa bisa gede banget.

Akhirnya biopsi total masuk ICU, aku sempet koma juga 2 kali, dan gak ada perkembangan sama sekali. Orangtua aku mulai kesel minta pengobatan yang lebih baik. Tolong diberikan rujukan.

Di rujuk di rumah sakit Persahabatan di Jakarta Timur. Di cek semuanya dan baru ketahuan ternyata aku tuh gak TBC sama sekali tapi kanker kelenjar getah bening atau limfoma," ungkap Intan. 

Akibat sempat salah diagnosis, Intan pun harus menerima kenyataan bahwa kanker yang dia derita telah memasuki stadium 4.

Meskipun mengaku sempat menyesal karena hanya mempercayai satu rumah sakit sebelumnya, tetapi Intan tetap tegar dan ceria menerima kenyataan.

Intan Khasanah pejuang kanker getah bening atau limfoma

"Kalo masih benjolan kecil itu paling masih stadium 1, paling kemo 6 kali sembuh. Cuma waktu itu karena salah diagnosis, percaya sama satu rumah sakit. 

Itu yang selalu aku tekenin juga sih jangan cuma percaya sama satu rumah sakit doang, karena diagnosis TBC sama kelenjar getah bening itu suka mirip. Orang suka salah. Udah terlanjur kemana-mana, di paru, di hati, macem-macem deh," ujar Intan.

Baca Juga : Jangan Panik, Ini 10 Kumpulan Mitos Seputar Caesar yang Perlu Moms Ketahui

Untuk melawan kanker getah bening yang diderita, Intan mengaku telah melakukan kemoterapi sebanyak 22 kali dan radiasi sebanyak 70 kali.

Dengan jumlah yang cukup banyak tersebut, wanita asal Pekanbaru ini tidak diperbolehkan lagi melakukan radiasi oleh dokter pribadinya.

"Kemo kalo udah di total aku udah 22 kali, terakhir baru 11 September kemarin baru kelar kemo yang ke 22. Radiasi aku udah 70 kali. Nice!

Alhamdulillah, itu juga. Kalo radiasi aku udah ga boleh lagi sama dokter aku di RSCM.

Orang kan radiasi ada efek negatifnya juga, sepertinya sudah cukup. Karena kalo ada nanti berisiko kerusakan organ lainnya. Namanya obat-obatan kimia itu kan keras ya. Ada risiko kerusakan organ jadi udah gaboleh lagi," tutur Intan. 

Kini, Intan masih harus menjalani satu kali kemoterapi lagi.

Meski mengaku sempat lelah, tetapi ia berusaha tetap menjalani setiap perawatan yang diperlukan demi kesembuhanya.

"Kalo sekarang sih udah hilang, cuma kalo di scan masih ada. Tinggal sedikit sih.

 

Baca Juga : Studi Buktikan Hamil di Usia 35 Tahun Bisa Perpanjang Umur Hingga Awet Muda

Awalnya dari tulang belakang sampe aku pernah lumpuh total. itu tahun 2016 karena aku kambuh lagi aklhirnya itu juga di kemo dan di operasi. jadi sekarang tinggal di daerah aksila, aksila itu ketiak kiri sama di perut. itu dikit sih tapi.

Masih ada kemo satu lagi yang ke 23. Harusnya sih kemo ke 21 kemarin udah kelar, tapi karena masih ada itu si centilnya," ujar seraya bercanda.(*)