Seorang Siswi Dipaksa Staf Sekolahnya Gugurkan Janin di Kandungannya Setelah Diperkosa 4 Teman Sekolah

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 19 September 2018 | 18:05 WIB
Ilustrasi perkosaan (Tribun Manado)

Nakita.id - Fenomena pemerkosaan dan kasus kekerasan seksual seolah tak bisa lepas dari masyarakat di seluruh belahan dunia.

Bahkan mirisnya, di India memiliki tingkat pemerkosaan yang cukup tinggi di dunia.

Bahkan kebanyakan korban di antaranya masih berada di bawah umur, sehingga hal ini sangat disayangkan.

Baca Juga : Kejam! Kakek 68 Tahun Perkosa Anak Tirinya yang Keterbelakangan Mental Hingga Hamil 7 Bulan

Seperti kasus yang belum lama ini terjadi. Seorang siswi berusia 16 tahun hamil karena diperkosa empat teman sekolahnya.

Mengetahui siswinya hamil karena diperkosa teman-temannya, bukannya membantu, staf sekolah justru memaksa korban menggugurkan janinnya.

Remaja perempuan ini adalah siswi sebuah sekolah asrama di kota Dehradun, Uttarakhan, India.

Dia diduga menjadi korban perkosaan empat temannya yang berusia 17 tahun. Keempat remaja laki-laki itu membujuk siswi tersebut ke gudang sekolah dengan alasan untuk membantu persiapan sebuah acara di sekolah.

Baca Juga : Angel Lelga dan Vicky Prasetyo, Besar Lewat Isu Kriminal dan Nikah Settingan: Bukti Fenomena Settingan Sejak 1980

Namun, yang terjadi adalah sebuah tragedi. Sesampainya di gudang, siswi itu kemudian diperkosa keempat temannya secara bergantian.

Setelah melaporkan peristiwa itu ke staf sekolah, siswi yang identitasnya tidak disebutkan itu karena alasan legal, mengklaim dia malah dipaksa untuk tutup mulut.

Bahkan, lima orang staf sekolah dituduh tidak melaporkan peristiwa yang terjadi pada 14 Agustus lalu.

Para staf sekolah  malah mencoba menggugurkan kandungan dengan memberikan berbagai jenis obat kepada korban perkosaan.

Baca Juga : Vicky Prasetyo Tidak Tahu Digugat Cerai Angel Lelga, Selama 8 Bulan Sudah 3 Kali Isu Cerai!

Mendapat perlakuan demikian, siswi itu hanya bisa mengadu kepada saudara perempuannya yang tinggal di asrama yang sama.

Kepolisian baru mengetahui kasus tersebut sebulan setelah peristiwa itu terjadi.

"Manajemen sekolah mencoba untuk menutupi kasus ini," kata kepala kepolisian setempat Ashok Kumar kepada NDTV.

"Siswi itu mengaku sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada pengurus asrama di hari yang sama, tetapi mereka malah menyuruhnya diam," tambah Kumar.

Baca Juga : Tubuhnya Dinilai Seperti Emak-emak, Via Vallen Ternyata Idap Penyakit Serius ini!

"Setelah sebulan, kasus ini sampai ke telinga kepolisian," lanjut dia tanpa menjelaskan bagaimana kabar itu bisa diketahui polisi.

Setelah kasus ini diketahui, kepolisian langsung bertindak dan menangkap direktur sekolah, kepala sekolah, petugas administrasi dan istrinya, serta pengelola asrama.

Penahanan dilakukan setelah para petugas dari Komite Kesejahteraan Anak mendatangi skeolah itu dan menanyai korban.

Orangtua korban diketahui jarang mengunjungi putri mereka, tetapi ikut bersama polisi dan petugas komite saat datang ke sekolah itu.

(Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Staf Sekolah Coba Gugurkan Janin Siswi Korban Perkosaan Temannya)