Orangtua Paksa Anaknya Lakukan Tes Keperawanan Setelah Temukan Benda Ini di Kamar!

By Kirana Riyantika, Kamis, 20 September 2018 | 17:07 WIB
Orangtua paksa anaknya jalani tes keperawanan setelah temukan benda ini di kamar (Kolase/Nakita.id)

Nakita.id - Orangtua seharusnya menjadi sosok pelindung dan penyayang bagi anak-anaknya.

Namun, seorang gadis asal Iran bernama Sophia Sarafaei yang baru berusia 18 tahun ini mengaku mendapat tindakan kekerasan dan ancaman akan dibunuh oleh orangtuanya.

Sophia mengaku dirinya mulai mendapat tindakan kekerasan dan ancaman pembunuhan karena dirinya tidak mau melakukan tes keperawanan yang diajukan orangtuanya.

Baca Juga : Fenomena Anak yang Dimanjakan Orangtua Crazy Rich Surabayan, Ahli: Uang Bisa Seperti Candu Narkoba!

Mitra Eidiani (42) dan suaminya Ali Safarei (56) yang merupakan orangtua Sophia mengaku melakukan hal tersebut setelah mengetahui anaknya telah berpacaran dengan seorang pria bernama Bailey Marshall-Telfer sejak Januari lalu.

Mitra dan Ali mengetahui putrinya diam-diam bertemu dengan kekasihnya.

Puncak emosi Mitra dan Ali kepada putrinya adalah ketika mereka menemukan adanya barang-barang Bailey di kamar putrinya.

Baca Juga : Kisah Bayi 9 Bulan Berkelamin Ganda di Lampung yang Bikin Orangtuanya Bingung

Sebagai orangtua, Mitra dan Ali merasa sangat kecewa karena putrinya berani membawa kekasih ke kamarnya saat orangtuanya tidak ada di rumah.

Mitra dan Ali yang geram lalu mendatangi tempat kerja Bailey dan memperingatkannya untuk tidak lagi menemui putrinya.

Orangtua Sophia menjadi ragu dengan keperawanan anaknya. Mereka bersikeras memaksa anaknya untuk melakukan tes keperawanan.

Sophia yang menolak tes tersebut mengaku mendapat tindakan kekerasan dan ancaman dari orangtuanya.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Begini Cara Mengatakan Bodoh, Malas, dan Nakal yang Benar Pada Anak

Mitra dan Ali pernah membawa Sophia ke dokter untuk menjalani tes keperawanan, namun karena melihat adanya unsur pemaksaan dari orangtua, dokter menolak hal tersebut.

Merasa keselamatannya terancam, Sophia lalu melaporkan tindakan orangtuanya ke polisi pada 18 Mei 2018.

Polisi yang mendapat laporan dari Sophia langsung melakukan penyelidikan.

Sophia, kekasihnya, dan orangtuanya lalu menjalani sidang yang berjalan cukup alot.

Baca Juga : Roy Kiyoshi Tampil dengan Gigi Kelinci Setelah Sebelumnya Heboh Operasi Plastik, Menggemaskan?

Bailey mengaku mendapat peringatan dan ancaman dari orangtua Sophia.

"Saya hanya mengiyakan dan mengaku kesalahan serta meminta maaf. Tetapi dia tidak menerima permintaan maaf itu," kata Bailey di persidangan.

"Dia terus bertanya apa saja yang telah terjadi antara saya dengan putrinya dan saya mengatakan semua yang terjadi. Dia mengatakan akan terus datang dan pada saat yang tepat dia akan membunuh saya," tambah Bailey.

Baca Juga : Dede Idol Jatuh Miskin dan Nekat Merampok, Hidupnya Sangat Beda dengan Finalis Idol Lain Seangkatannya

Sedangkan Sophia mengaku setelah batal melakukan tes keperawanan ia mendapat kekerasan dan ancaman menggunakan pisau dapur dan gunting.

Sophia juga menyebut ibunya sudah menggigit lengannya. Namun, tuduhan tindakan kekerasan kepada Sophia dibantah oleh Mitra dan Ali.

Mitra dan Ali mengaku hanya merusak barang-barang Bailey yang tertinggal di rumahnya.

Hingga saat ini, persidangan untuk kasus ini masih berlanjut. (*)