3 Hambatan Melakukan Bonding antara Ibu dan Bayi dan Cara Mengatasi

By Ipoel , Minggu, 15 April 2012 | 23:00 WIB
Bila Bonding Tak Berjalan Mulus (Ipoel )

Nakita.id - Tidak selamanya ibu dapat melakukan bonding segera setelah bayi lahir, ada saja hambatan yang menghalangi.

Berikut beberapa hambatan untuk melakukan bonding:

1. Hambatan Psikologis

Faktor psikologis ini biasa disebut dengan baby blues.

Gejalanya: suasana hati yang berubah-ubah (satu menit bahagia, menit berikutnya menangis), merasa cemas, gelisah, sulit konsentrasi, sulit tidur, dan menurunnya nafsu makan.

Biasanya, gejala ini muncul di hari ke-3 atau ke-4 setelah bayi lahir dan dapat berlangsung beberapa hari.

Baby blues dianggap normal dan biasanya akan hilang dalam waktu beberapa hari, sehingga tak perlu ditangani secara medis.

Meskipun begitu, ibu tetap perlu dukungan emosional dari orang-orang terdekatnya dan konsultasi psikologis dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan kondisinya.

Pasalnya, baby blues bisa berkembang menjadi postpartum depression dengan gejala: merasa sedih, sering menangis, gelisah, mudah marah atau cemas, hilang minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, kurang energi/motivasi/kesenangan dalam hidup, sulit tidur, menurunnya nafsu makan, merasa tidak berharga, putus asa, merasa bersalah, berat badan menurun, dan lain-lain. 

Postpartum depression dapat dimulai kapan saja dalam tahun pertama setelah melahirkan.

Karena gejalanya bisa bertahan lebih lama dan lebih parah, maka dibutuhkan pengobatan, selain dukungan dan konseling untuk membantu pemulihan.

Selain itu, ada juga gejala yang lebih berat, tapi untungnya jarang terjadi, yaitu postpartum psychosis.