Kakak Syahrini Meninggalkan Bayi Perempuan Usia Tiga Bulan, Begini Dampak Anak Perempuan Tanpa Ayahnya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 26 September 2018 | 18:09 WIB
kakak syahrini, Ridwan Zaelani (Instagram/princessyahrini)

Mereka mengumpulkan informasi yang bergubungan dengan latar belakang pendidikan, masalah hubungan dan juga riwayat medisnya selama beberapa tahun untuk mempelajari perubahan dari waktu ke waktu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan yang kehilangan orangtua mereka sebelum usia 18 tahun berada pada risiko yang lebih tinggi dampaknya pada pernikahannya.

Para peneliti juga menemukan beberapa hasil yang mengejutkan ketika melihat jenis kelamin orangtua yang meninggal dunia. Apakah anak-anak lebih terpengaruh pada kematian ayah atau ibunya.

Selain itu, usia di mana anak kehilangan orangtuanya. Apakah anak-anak yang lebih muda lebih mudah terpengaruh dari anak yang lebih tua, atau tidak.

Dengan adanya dua faktor tadi, dikembangkan hasil dan perbedaan yang signifikan dan kemudian muncul masalah yang justru bertentangan dari teori yang diharapkan.

Salah satu faktor yang tampaknya sangat terlihat ‘memainkan peran’ usai salah satu dari orangtuanya meninggal dunia yaitu depresi yang berakhir bunuh diri.

Meski kini telah jarang ditemui, anak-anak yang nanti ketika dewasa memiliki masalah yang cukup mengkhawatirkan akan lebih berisiko melakukan aksi bunuh diri ketika orangtuanya meninggal dunia saat usianya masih kecil.

Baca Juga : Akui Terima Honor Rp20 Juta, Benarkah Billy Syahputra Kerap Menunggak Listrik dan Didatangi Debt Collector?

Ini terbilang sangat rentan, akrena anak memiliki masalah emosi sejak meninggalnya sang ayah sehingga stigma mereka tentang bunuh diri dan meninggal dunia berbeda dengan stigma orang lain tentang bunuh diri.

Meski begitu, kedekatan anak-anak terhadap salah satu orangtuanya yang masih hidup justru akan membangkitkan dukungan emosional.

Mereka bahkan akan mampu dengan mudah beradaptasi dengan masalah kematian orangtuanya.

Ini akan membangkitkan mental anak yang hubungannya dengan mengembangkan keterkaitan dan keterbukaan pada perilaku sosial mereka saat dewasa kelak.