Perubahan Pada Tubuh Jika Jarang Berhubungan Intim, Bisa Jadi Depresi

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 27 September 2018 | 13:49 WIB
Masalah yang terjadi pada vagina jika jarang berhubungan intim (nakita)

Nakita.id - Kehidupan seksual menjadi salah satu faktor yang turut menentukan kebahagiaan dalam rumah tangga.

Selain untuk bereproduksi, hubungan seksual akan menciptakan keintiman dan kepuasan dalam kehidupan sepasang suami istri.

Seks atau hubungan intim ini mempunyai banyak keunggulan, seperti: membuat pikiran jadi positif, meningkatkan daya kerja otak, dan berbagai manfaat sosial dan emosi untuk orang.

Baca Juga : Chicco Jerikho Makin Sayang Istri Usai Temani Melahirkan, Ini Manfaat Jika Suami Temani Istri Melahirkan

Memahami berbagai manfaat berhubungan intim akan memperkuat ikatan di antara pasangan suami istri.

Namun, apa yang terjadi apabila pasangan suami istri berhenti atau jarang melakukan hubungan seksual.

Dilansir oleh Mirror.co.uk, bahwa rata-rata orang melakukan 5.778 kali hubungan intim sebelum mereka meninggal.

Baca Juga : Mengaku Sebagai Indigo, Pria 27 Tahun Tipu Gadis Muda Untuk Foto Tanpa Busana

Kurang atau lebihnya dari angka itu adalah urusan setiap pasangan, tapi kadang ada masa "kering" dalam sebuah hubungan suami istri.

Ternyata, berhenti berhubungan intim punya pengaruh buruk pada pasangan suami istri, terutama pihak perempuan.

Berikut adalah hal yang terjadi pada tubuh kalau seseroang berhenti atau kurang berhubungan intim:

Baca Juga : Ashanty dan Anak-anak Kompak, Tapi Anang Malah Kesal, Kenapa?

1. Libido hilang

Bicara soal libido hanya ada dua pilihan, yakni "naik" atau "turun".

Libido sendiri adalah gairah seks yang dimiliki seseorang, apabila Moms dan Dads tidak melakukan hubungan intim sesering sebelumnya, hal ini juga akan mempengaruhi libido.

Libido bisa dipengaruhi oleh beberapa hal seperti faktor fisik dan psikis, seperi kondisi medis atau kondisi emosional.

Apabila libido turun dan hal tersebut terus terjadi, akibat yang paling buruk adalah mengalami depresi.

Baca Juga : Anak Usia 3 Tahun Meninggal Akibat Diabetes, Cek Gejalanya Pada Anak!

2. Organ intim melemah

Sari seorang pakar seksual menjelaskan, "Tanpa hubungan seksual yang rutin, organ intim seseorang akan kehilangan kemampuannya.

Dengan kata lain itu bisa menyebabkan sakit pada organ intim saat melakukan hubungan seks."

Bahkan, Asosiasi Menopause Amerika Utara menyarankan untuk tetap menstimulasi organ intim meskipun tidak berhubungan seks agar fungsi organ intim tersebut tidak menurun.

Baca Juga : Sudah Resmi Cerai, Sule Ternyata Kembali Dihubungi Lina Karena Hal Ini

3. Susah untuk "basah"

Salah satu akibat dari kurangnya seks juga berpengaruh besar dalam kehidupan seksual perempuan.

Hal ini akan berdampak pada organ intim yang sulit basah saat melakukan hubungan seks.

Ahli menyebutkan, perempuan yang kurang berhubungan seks akan kehilangan banyak hormon estrogen dalam dirinya.

Baca Juga : Hancurkan Kista Tanpa Perlu Pergi ke Dokter, ini yang Perlu Dilakukan!

4. Mentruasi bisa makin "parah"

Kurangnya hubungan intim lagi-lagi berdampak buruk pada perempuan.

Hal ini akan menyebabkan nyeri menstruasi semakin parah yang tentu saja akan mengganggu aktivitas sehari-hari."

Uterus adalah otot di mana perempuan akan mengalami kontraksi saat mendapatkan orgasme, yang mana akan menyebabkan darah mengalir lebih sempurna serta mengurangi nyeri haid," kata dokter Streicher.

Hubungan seksual juga bisa meningkatkan hormon endorpin yang bisa meredakan nyeri saat menstruasi.

Baca Juga : Plafon Rumah Dicat Emas 22 Karat, Begini Tampilan Hunian Andre Taulany!

5. Susah ereksi bagi pria

Sama kasusnya dengan perempuan, laki-laki yang jarang atau kurang melakukan hubungan seks akan mengalami masalah ereksi.

Hal ini ditemukan pada laki-laki yang sudah berumur meskipun tidak menutup kemungkinan laki-laki muda juga bisa mengalami hal ini.

Baca Juga : Pria yang Gemar Aktivitas Seksual dengan Cara Oral Berisiko Tinggi Kena Kanker, Ini Cara Amannya

6. Stres

Stres bisa muncul karena kurangnya hubungan intim.

Memiliki hubungan seks yang rutin dipercaya bisa menjadi terapi stres yang baik.

Orang yang kurang melakukan hubungan intim akan lebih rentan untuk mengalami stres.