Bukannya Kabur, Ketiga Tersangka Pengeroyok Haringga Justru'Bersantai' di Tempat ini

By Rosiana Chozanah, Kamis, 27 September 2018 | 14:32 WIB
Fakta lain dari kematian Haringga Sirla (Kolase Nakita)

Nakita.id - Insiden pengeroyokan yang menimpa salah seorang suporter klub sepak bola Persija Jakarta membuat masyarakat ikut berduka.

Pasalnya, ini bukanlah fenomena pertama di mana korban berjatuhan atas nama rivalitas.

Sudah puluhan korban yang meregang nyawa tanpa tahu sebabnya apa.

Baca Juga : Tewas Atas Nama Rivalitas, Haringga Sirla Ternyata Fans Berat JKT48

Haringga Sirla (23), lelaki yang meninggal dikeroyok massa pendukung Persib Bandung bahkan sebelum dirinya menonton pertandingan Persija Jakarta versus Persib Bandung di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), pada Minggu (24/9/2018) lalu.

Sejumlah 8 tersangka yang mengeroyok Haringga akhirnya sudah diringkus oleh Satreskrim Polrestabes Bandung.

Delapan tersangka tersebut yakni Budiman (41), Goni Abdurahman (20), Cepi Gunawan (20), Aditya Anggara (19), Dadang Supriatna (19), Joko Susilo (39), serta dua tersangka di bawah umur, Shm (17‎) dan Dfa (16).

Pada rekontruksi kasus pengeroyokan, Rabu (26/9/2018), terungkap beberapa fakta lain yang sebelumnya tidak diketahui.

Salah satunya adalah apa yang dilakukan oleh tersangka setelah melakukan aksi kejam tersebut.

Melansir Tribun Jabar, ternyata ada sejumlah pelaku atas nama Dfa (17), Cepi Gunawan (20) dan Joko Susilo (31) justru mampir ke warung kopi yang lokasinya tak jauh dari tempat pengeroyokan.

"Setelah itu (pengeroyokan) kami langsung ngopi dan makan di sini (sekitar 10 meter dari lokasi kejadian)," ujar Dfa pada penyidik yang menggelar rekontruksi.

Ketiganya memeragakan duduk melingkar beralaskan rumput kering.

"Ngopi, ngerokok sama makan," sambung Cepi.

Saat mereka ditanya adakah perasaan menyesal, ketiga tersangka tersebut hanya tertunduk lesu.

Baca Juga : Tersangka Pengeroyokan Haringga Sirila Buka Suara: Saya Cuma Ingin Bantu Bapak!

"Kalian tidak merasa bersalah, setelah mukulin orang langsung ngopi, makan-makan," ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana yang memimpin jalannya rekontruksi.

Selain ngopi-ngopi, ternyata tersangka anarkis ini sama sekali tidak mengantongi tiket pertandingan.

Hal ini sudah dipastikan oleh pihak kepolisian saat adakan rekontruksi tersebut.

"Semua tersangka datang ke stadion tidak membawa tiket," sambung Yoris.

Jadi, kedelapan tersangka ini diduga menjebol gerbang biru Stadion GBLA agar bisa masuk ke halaman parkir di ring 3.

Jauh sebelum pertandingan digelar, polisi dan pihak penyelenggara sudah mewanti-wanti pada suporter yang tidak membawa tiket untuk tidak datang ke Stadion.

Terlebih kapasitas stadion hanya untuk 38 ribu orang saja, namun yang datang mencapai 100 ribu orang.

"Mengantisipasi massa yang membludak dimana kapasitas stadion (GBLA) hanya 38‎ ribu namun yang hampir 100 ribu," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema."Nah, panitia ingin ada penyortiran di ring 3 di pintu luar. Kami sudah lakukan itu, namun faktanya, massa yang datang tanpa tiket lebih banyak dibandingkan massa yang memiliki tiket."

Hingga saat ini polisi meyakini bahwa jumlah tersangka pengeroyokan lebih dari 8 orang, sehingga mereka masih memburu tersangka lain.

Terlebih ada tersangka yang menusuk korban menggunakan pipa ke alat vital serta menyeret korban ke dekat gerobak bakso.

"Kami masih memburu tersangka lain karena seperti yang kami katakan sebelumnya, tersangka kemungkinan besar bertambah. Rekonstruksi untuk memperjelas peran tiap tersangka," kata Yoris.

Baca Juga : Suporter Persija Meninggal, Terungkap Percakapan Terakhir Haringga Sirla di Instagram!